KOMPAS.com - Korban begal taksi online, Pujiono (47), warga Jalan Keputran, Tegalsari, Surabaya, meninggal dunia pada Senin (28/10/2024).
Ia mengembuskan napas terakhir setelah mendapat perawatan selama hampir sebulan.
Ketua RT setempat, Muhammad Basir mengatakan, kondisi korban sempat membaik saat dirawat di di RSUD dr Seotomo Surabaya. Namun, dokter menemukan ada pembekakan di dada.
"Mulai awal kejadian, langsung ada perawatan di rumah sakit. Sempat membaik tapi dalam pemeriksaan masih ada pembengkakan atau pembekuan di dada," kata Basir di rumah korban, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Sempat Kritis, Kondisi Korban Begal Taksi Online Surabaya Membaik
Kemudian, lanjut Basir, korban kembali menjalani operasi untuk menghilangkan pembengkakan di dadanya. Namun, dia mendapat kabar tetangganya itu meninggal pukul 10.00 WIB.
"Iya (ada pembengkakan di dada), proses tadi kemungkinan tidak berhasil, karena sampai meninggal dunia. Terakhir tadi dikabari pukul 10.00 WIB, bahwa korban sudah almarhum," ujarnya.
Basir mengungkapkan, korban yang juga merupakan wakil RT tersebut mengalami sejumlah luka tusukan. Tiga tusukan ada di bagian leher, serta pelipis dan dahi masing-masing satu.
Lebih lanjut, Basir mengaku tidak mengetahui penyebab pembengkakan yang ada di bagian dada korban. Dirinya menduga, Pujianto mengalami benturan ketika tengah dibegal.
"Proses hukum sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Jadi apapun yang mereka upayakan melalui jalur apapun, tetap harus ada proses hukum yang dijalani," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang wanita berambut lurus panjang ditangkap warga setelah melakukan aksi pembegalan terhadap sopir taksi online yang ditumpanginya, Selasa (1/10/2024).
Peristiwa ini terjadi di Gunung Anyar Tambak, Surabaya, Jawa Timur.
Menurut informasi yang diperoleh Kompas.com, wanita tersebut menusuk sopir taksi online, lalu menurunkannya dari mobil.
Baca juga: Maria Livia, Pelaku Begal Taksi Online di Surabaya, Jalani Tes Urine
Setelah itu, ia mengambil alih kemudi dan melarikan mobil menuju Royal Park Residence Gunung Anyar Tambak.
Korban yang terluka berteriak meminta tolong dan warga yang mendengar segera memberikan bantuan dengan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Sementara itu, warga lainnya mengejar mobil yang dibawa kabur pelaku. Akhirnya, mobil tersebut berhasil dihentikan warga bersama satpam perumahan.
Tak lama kemudian, pelaku ditahan di Mapolsek Gunung Anyar.
Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Sumianto Harsya Fahroni, mengungkapkan, pelaku menggunakan tali dan pisau untuk melukai korban.
"Pelaku sudah kami amankan. Masih dalam pemeriksaan," ujar Harsya saat dikonfirmasi, Selasa (1/10) siang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang