“Saya ini tidak punya perusahaan. Saya sudah keluar. Kalau yang jenengan (Anda) serang adalah Tajimas (perusahaan rokok),” ujar Deny.
“Namanya kepala daerah itu harus menaungi, jangan jadi provokator. Membuat (pabrik baru) saja enggak bisa, itu (Tajimas) sudah ribuan (pekerja) kok mau dibuyarkan,” lanjut Deny.
Dhito menimpalinya dengan bersikukuh bahwa hal tersebut hanyalah sebuah pertanyaan.
“Saya tidak menyerang bapak secara personal, saya bertanya kepada bapak jika jadi bupati mitigasi conflict of interest bagaimana. Saya bukan provokator saya orang pekerja.” kata Dhito.
Meski cukup sengit, debat pertama tersebut mampu berlangsung lancar hingga akhir acara. Lalu ditutup dengan statement akhir hingga jabat tangan masing-masing paslon.
Sekadar diketahui, paslon nomor urut 1 Deny Widyanarko-Mudawamah diusung dua parpol yaitu PKB dan Nasdem. Deny berlatarbelakang pengusaha dan Mudawamah ketua Pengurus Cabang Muslimat NU.
Sedangkan paslon nomor urut 2 Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa diusung dan didukung oleh PDI-P, Golkar, PKS, Demokrat, Gerindra, PAN, maupun sejumlah partai non-parlemen.
Hanindhito Himawan Pramana adalah anak dari mantan sekretaris kabinet era Jokowi Pramono Anung dan Dewi Mariya Ulfa mantan Ketua Fatayat Kediri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang