Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Luluk soal Kemiskinan, Khofifah: Kami Memuliakan Masyarakat Madura dan Kepulauan

Kompas.com, 19 Oktober 2024, 07:25 WIB
Ghinan Salman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Debat perdana Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 yang digelar di Graha Unesa, Surabaya pada Jumat (18/10/2024) malam, mengangkat sub tema demografi kemiskinan dan kesenjangan. 

Dalam sesi ini, calon gubernur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah, mempertanyakan langkah-langkah yang akan diambil calon gubernur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Madura.

Khofifah menjawab pertanyaan itu dengan memaparkan berbagai proyek pembangunan yang telah dilaksanakan selama masa kepemimpinannya sebagai gubernur Jatim periode 2019-2024.

"Di Pulau Madura, kami telah membangun Pelabuhan Jangkar untuk memuliakan masyarakat Madura Kepulauan yang ada di Situbondo."

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Jatim: Khofifah Paparkan Capaiannya Saat Jadi Gubernur, dari Lumbung Pangan hingga Investasi

"Pelabuhan ini melayani masyarakat Madura. Kemudian pembangunan Pelabuhan Dungkek, Gili Iyang, dan Masalembu di Sumenep," kata Khofifah.

Selain itu, Khofifah juga menyoroti upaya penyediaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 22 pulau di Sumenep agar terkoneksi dengan powerplan, serta layanan kesehatan melalui rumah sakit terapung.

"Ini cara kami memuliakan masyarakat Madura," ujar dia.

Dalam konferensi pers usai debat, Khofifah kembali mendapatkan pertanyaan dari awak media tenyang keseriusan dirinya meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Madura.

"Lah bukannya saya sudah bilang, ayok lah, mau nggak kita ke Jangkar, itu keren loh movable bridge, lalu 4 kapal kita beli semuanya full AC." 

"Semua pakai kanopi dari ujung ke ujung, supaya yang tidak bawa mobil mereka itu panas nggak kepanasan, hujan nggak kehujanan."

"Kenapa? Karena nawa bhakti satya itu program yang kita ingin baktikan untuk memuliakan masyarakat Jawa Timur," ujar Khofifah.

Khofifah juga menjelaskan alasan di balik pembangunan kanopi di pelabuhan. Ia mengaku, itu dilakukan untuk memuliakan masyarakat Madura.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Jatim, Khofifah Klaim Sukses Salurkan BOP PAUD untuk Dukung Pendidikan Karakter

"Ketika saya ditanya kenapa kanopi? Karena saya ingin memuliakan masyarakat Madura, terutama Madura kepulauan," kata Khofifah.

Ia mengakui hahwa Pelabuhan Jangkar ada di Situbondo. Namun, masyarakat yang dilayani mayoritas adalah masyarakat Madura di kepulauan.

Pembangunan pelabuhan di Situbondo dan beberapa wilayah di Kabupaten Sumenep, Madura, seperti di Dungkek, Gili Iyang, dan Masalembu, merupakan inisiatif Pemprov Jatim.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau