Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Busnya Alami Kecelakaan Maut di Tol Sumo, Guru SMAN 1 Kedungwaru: Saya Kira Mimpi

Kompas.com, 8 Oktober 2024, 17:42 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kecelakaan maut terjadi di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), Senin (7/10/2024) sekitar pukul 14.30 WIB.

Bus yang ditumpangi rombongan guru dan karyawan SMA Negeri 1 Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, terguling. Kejadian ini mengakibatkan satu guru meninggal.

Risma, seorang guru SMAN 1 Kedungwaru, selamat dalam insiden maut itu. Dia mengaku tak mengetahui persis kecelakaan yang terjadi lantaran sedang tertidur.

"Pas bangun tiba-tiba busnya sudah terguling. Tadinya saya kira mimpi," ujarnya, Senin, dikutip dari Tribun Jatim.

Baca juga: Bus Rombongan SMA Asal Tulungagung Terguling di Tol Sumo, Satu Orang Tewas

Wakil Kepala Kurikulum SMA Negeri 1 Kedungwaru Eko Budi mengatakan, sedianya, rombongan guru dan karyawan yang mengalami kecelakaan itu hendak menuju Surabaya, Jatim, untuk mendampingi sekaligus memberi semangat kepada siswa sekolahnya yang akan bertanding basket.

"Ada lima bus yang berangkat. Setiap bus berisi siswa ada satu guru pendamping. Yang kecelakaan tersebut, satu bus yang ditumpangi guru dan karyawan," ucapnya, Selasa (8/10/2024).

Eko menuturkan, dalam bus yang mengalami kecelakaan itu, ditumpangi sekitar 20 orang.

"Luka berat sembilan orang, luka ringan 10 orang, dan satu meninggal dunia," ungkapnya.

Guru yang meninggal bernama Titis Erswindo (42).

Baca juga: Bus Rombongan Guru Kecelakaan di Tol, SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung Doa Bersama


Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Gresik Ipda Achmad Andri Aswoko mengungkapkan, bus bernomor polisi AG 7895 S tersebut mengalami kecelakaan Rest Area Kilometer 725 jalur A Tol Sumo.

Achmad menjelaskan, berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi, insiden bermula ketika bus itu berjalan dengan kecepatan sedang dan hendak memasuki rest area.

Setelah memasuki pintu masuk rest area, pengemudi bus diduga tidak dapat menguasai kendaraan yang akan berbelok ke kiri, sehingga bus menabrak beton pembatas jalur.

"Bus mengalami rem blong dan (pengemudi) tidak bisa menguasai setir dengan wajar, sehingga membentur traffic block," tuturnya, Senin.

Akibat menubruk beton pembatas jalur, bus tersebut terguling.

Kecelakaan maut ini membuat SMA Negeri 1 Kedungwaru berduka. Pada Senin, keluarga besar SMA Negeri 1 Kedungwaru mengadakan doa bersama untuk korban.

Baca juga: Bus Masuk Parit Usai Tabrak Mitsubishi Kuda di Tol Sumo, 3 Orang Terluka

Sumber: Kompas.com (Penulis: Slamet Widodo, Hamzah Arfah | Editor: Andi Hartik)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kesaksian Guru Selamat Bus SMAN 1 Tulungagung di Tol Sumo : Bus Tergulng, Saya Kira Mimpi

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau