Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Keracunan Nasi Berkat, 1 Orang Meninggal dan 7 Lainnya Dirawat

Kompas.com, 23 September 2024, 17:46 WIB
Slamet Widodo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Seorang warga di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), meninggal dunia dan tujuh lainnya dirawat di rumah sakit akibat diduga keracunan setelah mengonsumsi nasi berkat dari hajatan.

Kejadian ini menimpa warga Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, yang mengonsumsi makanan tersebut pada Jumat (20/09/2024).

Kapolsek Sumbergempol, AKP Trinuartiko, menjelaskan bahwa belasan warga tersebut menerima nasi berkat dari kerabat mereka yang mengadakan hajatan di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Baca juga: 3 Kasus Keracunan Massal dalam 5 Hari di DIY, Dinkes Soroti Proses Pembuatan Makanan

"Salah satu warga menghadiri hajatan keluarganya di Blitar dan membawa 20 paket berkat hajatan untuk dibagikan ke warga lain di Desa Junjung ini," ungkap Trinuartiko di rumah duka korban pada Senin (23/09/2024).

Beberapa jam setelah mengonsumsi nasi berkat, warga mulai menunjukkan gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan diare.

"Setelah mengkonsumsi, belasan warga di malam harinya juga mengalami mual, pusing, hingga diare," tambah Trinuartiko.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendataan jumlah korban.

"Masih kami lakukan pendataan jumlah data korban. Ini masih proses, mudah-mudahan tidak ada tambahan korban. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polres Blitar Kota untuk penyelidikan lebih lanjut," sambungnya.

Warga yang mengalami gejala keracunan segera dibawa ke rumah sakit dan puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

"Ada tujuh pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit maupun klinik layanan kesehatan, dan kondisinya semakin membaik," jelas Kepala Puskesmas Bendilwungu, Sigit Jaka Purnama.

Salah satu korban, berinisial BT (55), dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (22/09/2024).

Sigit menambahkan bahwa tujuh korban masih dirawat, sementara warga lain yang sempat dirawat telah dipulangkan untuk menjalani rawat jalan.

"Kondisi pasien yang dirawat saat ini semakin membaik, dan didampingi dari puskesmas serta dinas kesehatan untuk pemantauan," terangnya.

Baca juga: Pemkab Bantul Sebut Warga yang Mengalami Keracunan Ada 160 orang

Terkait peristiwa ini, tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung telah mendatangi rumah duka dan mengamankan barang bukti berupa paket nasi berkat.

"Sampel makanan yang dikonsumsi warga diamankan," kata Trinuartiko.

Barang bukti tersebut akan diserahkan kepada Dinas Kesehatan Tulungagung untuk dilakukan uji laboratorium.

"Semua barang bukti sudah kami terima dan segera kami kirim ke Labkesmas (Laboratorium Kesehatan Masyarakat) Surabaya," tutup Trinuartiko.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau