Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakar Sampah, Kandang Sepanjang 150 Meter Ikut Hangus, 1 Orang Tewas

Kompas.com, 19 September 2024, 18:05 WIB
Ghinan Salman,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Api melalap bekas kandang peternakan ayam yang terletak di Desa Kramat, Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024) sore pukul 15.30 WIB.

Dalam insiden tersebut, bekas kandang ayam sepanjang kurang lebih 150 meter itu habis terbakar.

Petugas Pemadam Kebakaran Bangkalan Ortiz Iskandar mengatakan, kejadian bermula ketika seorang tukang kebun yang sekaligus penjaga kandang di sekitar lokasi sedang membakar sampah.

Tak lama kemudian, api dari pembakaran sampah tersebut merembet ke bekas kandang peternakan ayam yang sudah lama tidak terpakai.

"Awalnya dari tukang kebunnya itu lagi bersih-bersih terus bakar sampah," kata Ortiz Iskandar yang dikonfirmasi, Kamis (19/9/2024).

Baca juga: Kebakaran Gunung Telomoyo Padam, Lahan Terbakar Capai 3 Hektar

Menurut dia, api cepat membesar dan menghanguskan bangunan kandang karena angin yang cukup kencang di lokasi kebakaran.

Melihat kejadian tersebut, warga sekitar segera melapor ke pihak Damkar Bangkalan. "Karena kecepatan angin dan cuaca, api akhirnya membesar," ucap Ortiz.

Mendapat laporan tersebut, petugas pemadam kebakaran langsung menuju lokasi kejadian dengan membawa dua mobil damkar.

Kebakaran bekas kandang peternakan ayam di Desa Kramat, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024).DOKUMENTASI SATPOL PP BANGKALAN Kebakaran bekas kandang peternakan ayam di Desa Kramat, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (19/9/2024).

Namun, akses jalan yang sempit membuat proses pemadaman menjadi sulit dan memakan waktu sekitar satu setengah jam.

"Api susah untuk dipadamkan karena jalan ke lokasi kejadian hanya muat untuk satu mobil damkar saja," ungkap Ortiz.

Setelah sekitar satu setengah jam, api akhirnya berhasil dipadamkan. Namun, satu orang penjaga kandang bernama Sulaiman (65), meninggal dunia akibat tertimpa material bangunan yang terbakar.

Sulaiman adalah warga Desa Morkolak Barat, Kecamatan Socah, Bangkalan.

Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Gunung Telomoyo Semarang

"Satu orang meninggal dunia usai tertimpa material bangunan yang terbakar," tutur Ortiz.

Warga setempat, Mauludil Anam, juga membenarkan bahwa penyebab terjadinya kebakaran karena penjaga kandang sedang membakar sampah.

Menurut dia, korban memang bekerja di kandang peternakan ayam petelur tersebut.

"Korban memang sudah lama kerja di peternakan itu, sekaligus jaga kandang dan jadi tukang kebun," ujar dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau