KOMPAS.com - Bakal calon kepala daerah Jawa Timur (Jatim) yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luluk Nur Hamidah, mengkritik kondisi Pasar Puspa Agro, Sidoarjo.
Kritik itu muncul setelah Luluk mendatangi Pasar Puspa Agro, Rabu (11/9/2024). Selain itu, dia juga berdialog dengan sejumlah pedagang di pasar induk tersebut.
"Pasar ini punya potensi besar untuk menjadi pusat perdagangan agrobisnis nasional. Sangat disayangkan jika dibiarkan mangkrak seperti ini," kata Luluk, di Pasar Puspa Agro.
Ketua DPP PKB tersebut menyayangkan kondisi bangunan yang diresmikan 2013 tersebut. Padahal, gedung pasar induk itu dibangun berskala Asia Tengara.
Baca juga: Luluk Nur Hamida Ajukan Pengunduran Diri dari DPR untuk Pilkada Jatim 2024
"Pasar 50 hektare ini dibangun dengan anggaran yang sangat besar, Rp 585 miliar. Ini bukan jumlah kecil dan seharusnya ada pengelolaan yang baik untuk memastikan keberlanjutannya," ungkap Luluk.
Ia menyoroti kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sebagai pengelola pasar. Sebab, Pasar Puspa Agro merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Saya menyayangkan gubernur tidak memberikan perhatian serius apa yang sudah pernah ditanam. Tapi dibiarkan tidak berkembang, layu dan pelan-pelan mati, sementara ini uang rakyat," ujarnya.
Dengan demikian, Luluk berencana memperbaiki Pasar Puspa Agro jika terpilih dalam Pilkada Jatim. Sebab, hal itu bermanfaat bagi taraf perekonomian masyarakat.
Baca juga: PKB Bantah Usung Luluk Nur Hamidah untuk Pecah Suara Pilkada Jatim
"Sehingga kalau ini semuanya lancar ya pasti produktivitas dari masyarakat Jatim juga akan semakin meningkat. Karena apa? Karena ada demand, ada kebutuhan dari wilayah lain," ucapnya.
"Mereka menjadi bagian dari ekosistem. Tapi dengan tidak diurusnya pasar induk yang sangat mahal ini, maka memutus ekosistem yang seharusnya bisa kita kuati dari hulu sampai dengan hilir," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang