SURABAYA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo merespons terkait banyaknya calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024. Menurutnya, tetap ada proses demokrasi dalam konstestasi yang diikuti oleh kotak kosong.
Jokowi mengatakan, fenomena kotak kosong merupakan sebuah kenyataan yang ada di lapangan. Meski demikian, dia menyebut, proses demokrasi selama pilkada tetap berjalan.
"Ya memang kenyataannya di lapangan seperti itu, itu juga, kotak kosong pun juga ada proses demokrasinya," kata Jokowi setelah menyapa para pedagang di Pasar Soponyono, Surabaya, Jumat (6/9/2024).
Baca juga: Timnas Indonesia Imbang Lawan Arab Saudi, Jokowi: Patut Disyukuri
Kemudian, Jokowi kembali menekankan, dari ratusan daerah yang menggelar Pilkada 2024 dan puluhan di antaranya kotak kosong, merupakan sebuah kondisi demokrasi di daerah.
"Saya kira dari 500-an Pilkada yang kotak kosong 40-an, saya kira ya itu kenyataan demokrasi di bawah seperti itu. Baik di kabupaten, kota, maupun di provinsi," jelasnya.
Baca juga: Pilkada di Enam Daerah di Sumut Lawan Kotak Kosong
Diketahui, sejumlah wilayah yang menggelar pilkada dengan kotak kosong ada sebanyak 41 daerah. Untuk Pilkada Provinsi tercatat hanya ada satu, yakni Papua Barat.
Sedangkan, kotak kosong di Pilkada kabupaten atau kota, ada Aceh Utara, Aceh Taming, Tapanuli Tengah, Asahan, Pakpak Bharat, Serdang Berdagai, Labuhanbatu Utara, Nias Utara.
Kemudian, Dharmasraya, Batanghari, Ogan Ilir, Empat Lawang, Bengkulu Utara, Lampung Barat, Lampung Timur, Tulang Bawang Barat, Bangka, Bangka Selatan, Kota Pangkal Pinang, Bintan, Ciamis.
Lalu, Banyumas, Sukoharjo, Brebes, Trenggalek, Ngawi, Gresik, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Bengkayang, Tanah Bumbu, Balangan, Kota Samarinda, Malinau, Kota Tarakan, Maros.
Terakhir, daerah lain yang menggelar pilkada dengan kotak kosong adalah, Muna Barat, Pasangkayu, Manokwari serta Kaimana.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang