Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dejavu Gus Hans, Digandeng Risma Maju Pilkada Jatim Setelah Diabaikan di Jombang

Kompas.com, 30 Agustus 2024, 07:56 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans dipastikan mendampingi Tri Rismaharini atau Risma pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2024.

Terpilihnya Gus Hans sebagai pendamping Risma cukup mengejutkan berbagai kalangan, terutama di Kabupaten Jombang.

Hal itu tidak lepas dari sosoknya yang sempat masuk bursa calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Jombang untuk bersaing atau bersanding dengan kandidat lain.

Namun, hingga memasuki masa pendaftaran peserta Pilkada Kabupaten Jombang 2024, tidak ada partai politik yang meminangnya.

Baca juga: Daftar Pilkada Jatim, Risma dan Gus Hans Naik Becak ke KPU

Kontestasi Pilkada Jombang sendiri, pada akhirnya hanya memunculkan 2 pasangan calon, yakni pasangan Mundjidah Wahab - Sumrambah, serta pasangan Warsubi - Salmanudin Yazid.

Adapun keberadaan Gus Hans sebagai kandidat peserta Pilkada Jombang, baik sebagai calon bupati maupun calon wakil bupati tak lagi terdengar.

Baca juga: Akui Belum Kenal Gus Hans, Risma: Dipilihkan Ibu Mega, Saya Pasrah

Namun, kejutan itu datang pada hari terakhir masa pendaftaran peserta Pilkada Jawa Timur. Gus Hans dipilih oleh PDI-P untuk mendampingi Risma.

Gus Hans sendiri tidak menyangka dirinya dipilih oleh PDI-P untuk berpasangan dengan Risma pada Pilkada Jatim 2024.

Dia mengaku sebenarnya mengajukan sejumlah nama kepada PDI-P untuk mendampingi Risma.

Namun, pada Rabu (28/8/2024) malam, dia menerima kabar lain. Justru dirinya yang dipilih untuk mendampingi Risma menuju panggung Pilkada Jatim.

“Tadi malam sekitar jam delapan. Awalnya Bu Risma, kemudian Mas Hasto. Ditelepon, Mas Hasto menyampaikan pesan Bu Risma dan juga pesan dari Bu Mega,” tutur Gus Hans, saat ditemui di Kantor Pengadilan Negeri Jombang, Kamis (29/8/2024).

Dia menuturkan, dinamika politik menjelang pelaksanaan Pilkada Jombang dan Pilkada Jatim membuat dirinya harus siap dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

Awalnya, nama Gus Hans masuk dalam bursa calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Jombang 2024, namun kemudian hilang begitu saja.

Setelah peluangnya untuk mengikuti kontestasi Pilkada Jombang kian tipis, Gus Hans menarik diri dari bursa calon Pilkada Jombang.

Tetapi, namanya kemudian mendadak muncul sebagai pendamping Risma pada hari terakhir masa pendaftaran calon kontestan Pilkada Jatim.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau