Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Risma Ditunjuk Maju Pilkada Jatim, Tak Berani Minta karena Tugas Berat

Kompas.com, 29 Agustus 2024, 14:59 WIB
Sukoco,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, ditunjuk Ketua Umum PDI-P, Megawati  Soekarnoputri, untuk maju Pilkada Jawa Timur (Jatim) sebagai bakal calon gubernur. 

Risma mengaku tak pernah meminta untuk dicalonkan pada Pilkada Jatim. Menurutnya, menjadi gubernur tugas yang berat. 

"Saya tidak berani meminta karena menjadi gubernur adalah tugas yang sangat berat. Begitu masyarakat Jawa Timur memilih saya, maka tanggung jawab itu ada di pundak saya. 38 juta jiwa di 38 kabupaten dan kota bukan jumlah kecil, tanggung jawabnya bukan hanya di dunia tapi di hadapan Allah," katanya saat berziarah ke Makam Gubernur Pertam Jatim, Soerjo,  di Magetan, Kamis (29/8/2024). 

Baca juga: Dampingi Risma, Gus Hans Sowan ke Kiai dan Urus Dokumen di PN Jombang

Dia mengaku selama ini tak bertemu Megawati Soekarnoputri. Bahkan, dia sempat menghindar.

"Makanya saya tidak minta. Amanah itu turun dari Bu Mega dan saya tidak meminta. Saya tidak bertemu selama ini, saya menghindar karena itu tanggung jawab yang tidak mudah," ujar

Risma menekankan bahwa yang membuatnya merasa berat bukanlah karena harus berhadapan dengan petahana Khofifah Indar Parawansa. Namun, lebih kepada tanggung jawab besar yang akan dipikulnya.

"Bukan karena incumbent. Tanggung jawabnya kepada rakyat karena bukan hanya tanggung jawab di dunia. Jadi wali kota saya disumpah, jadi menteri saya disumpah, pertanggung jawabannya dengan Tuhan Yang Maha Kuasa karena saya disumpah dengan Al Quran, itu yang berat. Karena itu saya tidak berani meminta, bahkan berdoa pun saya tidak berani," imbuhnya.

Terkait pasangan yang akan mendampinginya dalam Pilkada, yakni Gus Hans, Risma mengaku pasrah dengan keputusan DPD PDI-P. Meski tak terlalu mengenal sosok Gus Hans secara pribadi, Risma percaya bahwa semua ini merupakan bagian dari rencana Tuhan.

"Saya tidak tahu, itu benar diatur Gusti Allah. Kalau saya cocok, Pak Sekjen tidak cocok, Bu Mega tidak cocok, akhirnya saya pasrah. Detik terakhir baru jam 10 malam. Saya sebetulnya tidak kenal secara pribadi tapi saya percaya Allah yang mengatur semua itu," katanya.

Risma mengaku akan mendaftarkan diri sebagai paslon Gubernur dan Wakil Gubernur nanti malam sekitar pukul 20:00 WIB.

"Nanti malam berangkat dari DPD, pasangan Gus Hans. Kita lagi menyiapkan, insyaallah niat saya hanya ingin membantu masyarakat Jawa Timur lebih sejahtera. Itu tujuannya. Ini tidak mudah, saya tahu data-datanya bagaimana kondisi Jawa Timur, saya tidak berani meminta, sampai detik terakhir, karena saya tidak berani meminta," tuturnya.

Baca juga: Sebelum Daftar Pilkada Jatim, Risma Nyekar ke Sejumlah Makam

Risma mengaku sengaja berziarah ke makam Gubernur Pertama Jatim Soerjo karena sosok pejuang.

"Saya senang. Selain beliau gubernur Jawa Timur pertama, beliau juga pejuang, tanpa beliau ini kami bukan siapa-siapa," tutup Risma. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau