SURABAYA, KOMPAS.com - Pihak sales perumahan yang diduga menipu calon pembeli di Surabaya, Jawa Timur, akhirnya buka suara. Mereka meminta maaf dan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan secara materi.
Agen Properti Brighton Real Estate, Dian Agung mengatakan, insiden itu berawal saat dirinya mengunggah video perumahan bersubsidi di akun TikTok bernama @iyan_istimiwir.
Dalam unggahanya, Dian menyebut perumahan bersubsidi tersebut bisa didapatkan dengan uang muka Rp 2 juta dan cicilan per bulan Rp 900.000 selama 25 tahun.
Baca juga: Puluhan Orang Tertipu Rumah Murah di Surabaya
Kemudian, Dian mendapatkan respons dari ratusan peminat perumahan bersubsid tersebut. Akhirnya, dia menghubungi sejumlah orang itu untuk bertemu di depan SDN Kedung Cowek pada Minggu (18/9/2024).
"Mohon maaf mungkin waktu saya kasih share (bagikan) undangan secara blast (bersamaan), itu mungkin beberapa user (calon pembeli) belum memahami," kata Dian saat ditemui di Surabaya, Rabu (21/8/2024).
Baca juga: Lihat Video TikTok, Warga Tertipu Lokasi Perumahan Murah di Surabaya
Selanjutnya, Dian mengajak ratusan orang tersebut untuk pindah ke dekat Kelurahan Tambak Wedi. Sebab, dia merasa Jalan Kedung Cowek tidak bisa menampung ratusan orang yang datang.
Dian menjelaskan kepada ratusan orang tersebut bahwa lokasi perumahanya ada di wilayah Madura bukan di Surabaya. Saat itu, para calon pembeli itu langsung marah karena lokasi tidak sesuai dengan informasi yang diunggah di TikTok.
"Saya baru menjelaskan beberapa kalimat, belum sampai selesai, beberapa ada yang terprovokasi, marah-marah. Saya kurang tahu tapi saya indikasinya salah satunya mungkin agen properti lain," jelasnya.
Akhirnya, warga yang berada di sekitar lokasi meminta agar kerumunan tersebut membubarkan diri. Selain itu, sejumlah anggota Satpol PP dan aparat kepolisian mendatangi lokasi.
"Waktu itu dimediasi sama Satpol PP ada yang berkenan jadi saksi, sama-sama ke Polsek memberikan keterangan. Waktu itu ada kurang lebih empat orang berani menjadi saksi," ujarnya.
Akan tetapi, kata dia, massa yang terprovokasi tersebut tidak mendatangi kantor Polsek Kenjeran. Dian tetap menjelaskan terkait kronologi kejadian itu ke aparat kepolisian.
"Tidak ada yang dirugikan, karena belum ada DP apa pun. Kami tidak akan pernah melakukan transaksi kecuali user-nya sudah tertarik, sudah ke lokasi dan melakukan skrining data," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan orang di Surabaya, Jawa Timur, diduga tertipu perumahan murah. Rumah yang mereka incar ternyata berlokasi di wilayah Madura.
Salah satu korban, Mella, mengatakan, awalnya suaminya melihat video di TikTok. Video itu berisi informasi perumahan bersubsidi.
"Saya sudah curiga dari awal, mana ada rumah subsidi di Surabaya harganya kok murah banget," kata Mella ketika dikonfirmasi melalui pesan, Senin (19/8/2024).