Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Usung Wahyu Hidayat-Ali di Pilkada Kota Malang 2024

Kompas.com, 18 Agustus 2024, 16:38 WIB
Nugraha Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ketua DPC Gerindra Kota Malang, Moreno Soeprapto menyampaikan dukungan partainya untuk pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin dalam Pilkada Kota Malang 2024. 

"Nama-nama Wahyu dan Ali memang sudah menjadi perhatian utama kami sejak beberapa minggu lalu," ungkap Moreno, Minggu (18/8/2024).

Moreno mengonfirmasi bahwa DPP Gerindra telah mengeluarkan surat tugas untuk mendukung pasangan Wahyu-Ali dalam Pilkada Kota Malang.

Baca juga: Pilkada Kota Malang, Sosok Pemuda Bermunculan, Wajah Lama Masih Malu

"Surat tugasnya untuk mendukung Wahyu dan Ali sudah kami terima," katanya.

Moreno menjelaskan, mereka akan mengikuti petunjuk dari surat tugas DPP Gerindra yang menyatakan dukungan terhadap pasangan Wahyu-Ali.

"Saya akan berpegang pada surat tugas tersebut (sambil menunggu rekomendasi resmi dari DPP Gerindra)," jelasnya.

Baca juga: Pasangan Independen Pilkada Kota Malang Laporkan PPK ke DKPP

Saat ini, Moreno tengah aktif menjalin komunikasi dengan partai-partai lain, termasuk yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Kami sedang berdialog intensif dengan beberapa partai calon koalisi," tambahnya.

Seperti diketahui, nama Wahyu Hidayat yang sebelumnya menjabat Pj Wali Kota Malang, sedang diisukan diusung DPC Gerindra Kota Malang sebagai bakal calon wali kota Malang.

Sementara itu, Ali Muthohirin diusulkan DPC PSI Kota Malang sebagai bakal calon wakil wali kota Malang.

Menanggapi hal tersebut, Wahyu Hidayat mengonfirmasi, Gerindra memang mengusungnya untuk berkontestasi di Pilkada Kota Malang 2024

"Semua sudah tahu, iya (Gerindra). Kita tinggal menunggu deklarasi," jelasnya.

Wahyu menambahkan, keputusan akhir tergantung pada Partai Gerindra, yang saat ini mendukungnya sebagai calon wali kota Malang.

Sekarang, dia hanya perlu berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk memperkuat posisinya dalam Pilkada.

"Kita harus menjalin komunikasi dengan partai lain terlebih dahulu. Untuk deklarasi, itu tergantung partai. Kita tinggal menunggu saja," tutur dia.

Saat ditanya mengenai kemungkinan berpasangan dengan Ali Muthohirin, Wahyu mengaku belum berbicara langsung dengan Ali.

"Saya belum berbicara langsung dengan Ali Muthohirin," beber dia.

Ketika ditanya mengenai kesesuaian pasangan dengan Ali, Wahyu belum bisa memberikan jawaban karena belum ada komunikasi intensif antara mereka.

"Saya tidak tahu mengenai hal itu. Nanti akan ditentukan oleh partai," tambahnya.

Meski demikian, Wahyu menyerahkan keputusan mengenai calon pasangannya kepada Partai Gerindra. Apakah dia akan berpasangan dengan Ali Muthohirin atau kandidat lain, Wahyu siap menerima keputusan tersebut.

"Saya serahkan semuanya kepada partai," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau