SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menargetkan underpass atau jalan melintang bawah tanah di Taman Pelangi, Jalan Ahmad Yani selesai dalam waktu 13 bulan.
Eri mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mulai mengerjakan underpass tersebut awal 2025 mendatang.
Baca juga: Underpass Taman Pelangi Surabaya Dibangun 2025, Satu Kampung Terdampak
"Rencananya (pengerjaanya) itu 13 bulan atau 12 bulan lihat nanti izin-izin dari kepolisian, sambil dilihat pipa-pipa di dalam (tanah)," kata Eri, di Balai Kota Surabaya, Sabtu (10/8/2024).
Lama pengerjaan selama 13 bulan karena mempertimbangkan adanya pipa yang ada di dalam tanah.
Eri mengatakan, beberapa perusahaan menanamnya untuk kepentingan kampung di sekitar lokasi.
"Antisipasinya PUPR itu lebih dari 12 bulan, karena se-Surabaya itu ada pipa gas macam-macam, itu yang paling sering kena (pembangunan)," jelasnya.
Oleh karena itu, Eri menyebut, pihaknya tengah mempersiapkan sejumlah hal sebelum underpass mulai dikerjakan. Salah satunya, menata jalur pipa milik Peruhaan Daerah Air Minum (PDAM).
"Sekarang mulai menata yang PDAM, tapi di titik lain kan banyak (pipa), ada gas, PLN, macam-macam. Kalau enggak ada kendala itu (underpass selesai) kurang dari 12 bulan," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga tengah mengatur aliran sungai di sekitar Taman Apsari. Hal tersebut untuk mempercepat proses pengerjaan underpass nantinya.
"Aliran sungainya dibelokan, kalau hari ini pas di bawahnya Taman Pelangi. Jadi (aliranya) itu sedikit dibelokan ke kiri, lalu balik ke tempat yang sama, jadi pas dititiknya yang aliran sungai dijadikan underpass," ucapnya.
Baca juga: Sebuah Mobil Tiba-tiba Terbakar di Underpass Purworejo
Diberitakan sebelumnya, Kepala Bappedalitbang Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan, pihaknya telah mengajukanya 2023. Dengan harapan, proyek tersebut menjadi program yanh diprioritaskan.
"Kami mengajukan atau mengusulkan ke pusat pengerjaan, tahun 2025 mulai dibangun. Kami sifatnya menunggu. Mengajukan mulai tahun lalu," kata Irvan, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (8/8/2024).
Meskipun pengerjaan underpass dilakukan sepenuhnya oleh kementerian PUPR, Pemkot Surabaya sendiri tetap menggunakan dana Rp80 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Irvan mengungkapkan, dana tersebut untuk membebaskan sebanyak 22 rumah warga Jalan Jemur Gayungan I. Diketahui, kampung tersebut berada di tepat di tengah persimpangan.
"APBD kita selesaikan tahun ini untuk pembebasan 22 rumah. Untuk penunjang, kita kerjakan dulu melalui APBD, termasuk ruang terbuka hijau, sambil menunggu dari pemerintah pusat," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang