KOMPAS.com - Angka kemiskinan di Kota Malang, Jawa Timur, mencapai titik terendah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.
Dalam berita resmi statistik (BRS) dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Jawa Timur menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kota Malang turun dari 37,78 ribu jiwa pada Maret 2023 menjadi 34,84 ribu jiwa pada Maret 2024.
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin mengatakan, kondisi ini menjadikan angka kemiskinan di Kota Malang turun sebesar 0,35 persen dari angka 4,26 persen pada tahun 2023 menjadi 3,91 persen pada periode 2024.
"Angka ini menjadikan Kota Malang sebagai kota dengan angka kemiskinan terendah kedua di Jawa Timur," kata Umar, Selasa (6/8/2024).
Baca juga: Pj Gubernur Papua Tengah Soroti Tingginya Angka Kemiskinan di Mimika
Lebih lanjut, Umar menjelaskan, beberapa faktor pendorong menurunnya angka kemiskinan di Kota Malang.
Di antaranya tersusunnya basis data melalui aplikasi Pendataan Kesejahteraan Sosial Kota Malang (PDKTSAM) yang menghasilkan data by name, by address dan by need.
Kemudian, intervensi kemiskinan yang lebih tepat sasaran dengan adanya basis data hasil PDKTSAM dan keberhasilan pengendalian harga komoditas-komoditas pemicu terjadinya inflasi.
"Juga dengan keberpihakan Pemerintah Kota Malang terhadap UMKM lokal tentang prioritas penggunaan produk usaha mikro, kecil dan menengah serta pelaku ekonomi kreatif dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah," katanya.
Meski begitu, Umar mengatakan persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan mengindikasikan jarak rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan mengindikasikan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin.
"Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Kota Malang tahun 2024 mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan kabupaten/kota lainnya."
"Hal ini bisa diartikan bahwa kualitas kesejahteraan penduduk di Kota Malang sudah lebih baik," ungkapnya.
Baca juga: Angka Kemiskinan DIY Tertinggi di Jawa, DPRD Kritik PSN Tak Berdampak Signifikan
Terpisah, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memberikan apresiasi dan bersyukur dengan pencapaian ini.
Kota Malang pada periode Juli 2024 ini mengalami deflasi sebesar -0,01 persen di angka 1,83 persen untuk inflasi year on year.
Angka ini jelasnya masuk dalam range inflasi yang ditetapkan nasional yaitu 2,5 persen (plus minus satu).