Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Terduga Teroris di Batu Beli Bahan Bom Pakai Uang Jajan

Kompas.com, 3 Agustus 2024, 17:25 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga orang yang merupakan satu keluarga di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim), Rabu (31/7/2024).

Satu dari tiga orang itu adalah pelajar berinisial HOK (19).

Berdasarkan keterangan polisi, terduga teroris tersebut berencana melakukan aksi bom bunuh diri. Ia bahkan telah membeli sejumlah bahan-bahan bom.

Bahan-bahan itu ditemukan di rumah kontrakan keluarga itu, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, HOK membeli bahan bom memakai uang tabungannya.

“Setelah digali, biaya atau dana yang digunakan untuk pembelian bahan-bahan ini didapat oleh yang bersangkutan dari tabungan sendiri. Uang jajan, kalau menurut keterangannya, yang diberikan oleh orang tua yang bersangkutan,” ujarnya, Sabtu (3/8/2024), dikutip dari Antara.

Usai HOK memesannya, bahan peledak itu dikirim ke rumahnya. Aswin menuturkan, orangtua HOK mengetahui tentang pembelian ini.

Saat ini, terang Aswin, polisi masih mendalami kasus itu dan meminta keterangan beberapa orang, termasuk orangtua HOK.

Baca juga: Penangkapan Terduga Teroris di Batu dan Solo, Salah Satunya Rencanakan Aksi Bom Bunuh Diri

Sementara itu, dalam penggeledahan yang berlangsung pada Kamis (1/8/2024), polisi menyita sejumlah barang bukti.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jatim Kombes Pol Dirmanto mengungkapkan, salah satu yang disita ialah bahan peledak.

"Beberapa temuan yang bisa kami sampaikan, pertama bahan kimia untuk membuat bahan peledak (handak), di tempat kejadian perkara (TKP) juga ditemukan peralatan pembuatan handak, ketiga ditemukan casing bom," ucapnya di Kota Batu, Kamis, dilansir dari Antara.

Baca juga: 45 Barang Disita dari Kontrakan Terduga Teroris di Batu, Ada Panci Presto


Ia menjelaskan, usai penangkapan tiga orang itu, tim Penjinak Bom melakukan sterilisasi area sejak Rabu malam.

Lalu pada Kamis, personel Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim mencari dan mengumpulkan barang bukti di rumah tersebut.

"Selanjutnya Inafis dan penyidik melakukan inventarisasi barang bukti di TKP, kemudian mengumpulkan barang bukti yang ada. Setelah itu, pengambilan sidik jari dan DNA untuk proses penyidikan lebih lanjut," ungkapnya.

Ketua RT setempat, Yulianto, menerangkan, polisi menyita sejumlah barang dari rumah tersebut. Pengumpulan barang bukti itu berlangsung pada Kamis pukul 07.00 WIB hingga siang.

"Ada tabung gas, celurit, senjata tajam, panci presto, gotri, ketapel, cairan bahan kimia di dalam jeriken, karung (dan lainnya)," tuturnya, Jumat (2/8/2024).

Baca juga: Penangkapan Terduga Teroris di Batu, Polisi Temukan Bahan Peledak dan Casing Bom

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau