Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Terduga Teroris di Batu, Polisi Temukan Bahan Peledak dan "Casing" Bom

Kompas.com, 1 Agustus 2024, 18:39 WIB
Nugraha Perdana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Tim gabungan Densus 88 Antiteror dan Polda Jawa Timur terus melakukan penyelidikan terkait penangkapan tiga terduga teroris di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto menyampaikan, tim penjinak bom (jibom) sudah melakukan sterilisasi sejak Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 20.00 WIB di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kemudian juga tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB ya, tim Labfor juga sudah bekerja melakukan pencarian dan pengumpulan barang bukti sesuai dengan SOP ya," kata Kombes Dirmanto, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: Seorang Terduga Teroris yang Ditangkap di Batu Berusia 19 Tahun

Kemudian, pihak kepolisian melalukan inventarisasi dan mengumpulkan beberapa barang bukti yang ada di TKP. Selain itu, juga mengambil sidik jari maupun DNA untuk proses penyidikan lebih lanjut.

Polisi juga menemukan sejumlah barang di TKP. Di antaranya bahan peledak dan peralatannya.

"Pertama yaitu ada bahan kimia untuk membuat bahan peledak (handak) begitu. Kemudian di TKP juga ditemukan yang kedua peralatan pembuatan handak ini ada di situ ya. Kemudian yang ketiga yang ditemukan di TKP itu casing bom," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Tim Gegana Brimob terlihat berjaga di lokasi Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur pada Kamis (1/8/2024). 

Dari informasi yang dihimpun, tim Densuss 88 melakukan penangkapan terduga teroris pada Rabu (31/7/2024) malam. Polisi juga telah memasang garis kuning untuk mengamankan area.

Hingga saat ini, identitas terduga teroris dan motif di balik penangkapan masih belum diungkap oleh pihak kepolisian.

Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Jawa Timur (Jatim) bekerja sama dengan Unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) juga mendatangi lokasi penangkapan terduga teroris.

Para petugas terlihat memasuki lokasi kejadian pada Kamis (1/8/2024) sekitar pukul 08.45 WIB pagi ini.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan bahwa Densus 88 Mabes Polri melakukan serangkaian penyelidikan di wilayah Kota Batu sejak beberapa hari lalu.

"Jadi hari ini (Kamis, 1/8/2024) masih dalam rangkaian penyelidikan dugaan kasus teroris. Kemudian Polda Jatim membantu mengamankan proses penyelidikan yang dilakukan Tim Densus 88," kata Kombes Dirmanto, Kamis (1/8/2024).

Sejauh ini, terdapat tiga orang terduga teroris yang diamankan oleh polisi.

"Tiga orang sementara ini statusnya masih diamankan. Untuk proses lainnya tolong ditunggu ini masih berproses konstruksi peristiwanya hukumnya mohon ditunggu," katanya.

Para terduga teroris yang diamankan mengontrak salah satu rumah di Dusun Jeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Mereka mengontrak di rumah tersebut selama 2 tahun, dan saat ini sudah tinggal sekitar 1,5 tahun.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau