Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Ayam Asap Kare Pedas Pak Trubus, Hidangan Legendaris di Kaki Gunung Semeru

Kompas.com, 2 Agustus 2024, 15:43 WIB
Miftahul Huda,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebuah desa di kaki Gunung Semeru, menyimpan satu kelezatan yang telah melegenda. Ya, apalagi kalau bukan ayam asap kare pedas Pak Trubus.

Warung makan di pinggir aliran lahar Gunung Semeru ini sudah ada sejak 1982. Tempatnya, di Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. 

Lokasinya yang berjarak 26 kilometer dari pusat Kota Lumajang ini memang cukup jauh. Namun, rasa lelah akan langsung terbayar begitu menghirup aroma ayam asap dengan balutan rempah-rempah spesial yang menggugah selera.

Ayam asap kare pedas memang menjadi menu andalan di warung makan tradisional itu. Belakangan, pengunjung memberi jukukan menu ini dengan sebutan ayam engkung alas semeru.

Baca juga: Hadiri Puncak Hari Anak di Jayapura, Jokowi: Anak-anak Menikmati, Saya Pun Menikmati

Menu ini menyajikan ayam kampung utuh yang dimasak dengan berbagai bumbu rempah lokal. 

Cara memasaknya pun serba tradisional. Ayam kampung yang sudah dibersihkan diasapi selama empat jam di atas tungku dengan kayu bakar di bawahnya. Proses pengasapan selesai setelah ayam mengeluarkan aroma sedapnya yang khas. 

Kemudian, daging ayam langsung dipotong-potong dan dimasukkan ke santan yang telah dicampur bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, kunir, cabai, dan kemiri yang telah dihaluskan.

Setelah bumbu meresap dengan sempurna, ayam kampung ditiriskan dan diberi taburan daun bawang serta irisan tomat.

Trubus, pemilik warung makan ini mengaku, rahasia sedapnya masakan andalan di warungnya adalah proses memasak yang serba tradisional.

Tidak ada peralatan modern seperti blender dan kompor. Ia masih mengulek bumbu di cobek dan memasaknya dengan tungku.

"Mulai 1982. Rahasianya semuanya tradisional alami," kata Trubus, Jumat (2/8/2024).

Proses memasaknya yang cukup lama memang membuat perut terasa lapar. Namun, bunyi keroncongan di perut bakal langsung begitu mencicip kuah kare pedas yang sedap dan menggoda.

Menu ini sangat cocok dinikmati dengan nasi putih hangat dan sambal bagi yang yang suka pedas.

Namun, untuk anda yang sedang program penurunan diabet, Warung Pak Trubus juga menyediakan nasi ampok atau nasi jagung untuk dinikmati bersama ayam asap kare pedas.

"Enak pol. Meskipun ayam kampung tapi dagingnya empuk, aromanya sedap, kuah karenya itu bikin gak bisa berhenti nambah," kata Dewi Nuresa, pengunjung warung makan Pak Trubus.

Halaman:


Terkini Lainnya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau