Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Mayat di Sungai Brantas Jombang, Ada Batu dan Tali di Kaki

Kompas.com, 10 Juli 2024, 20:04 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Seorang pemancing ikan menemukan sesosok mayat dengan tali dan batu pada bagian kakinya di Sungai Brantas, Desa Jatirowo, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (10/7/2024).

Sosok mayat yang diduga berjenis kelamin laki-laki tersebut telah diangkat dari sungai dan dibawa ke RSUD Jombang.

Baca juga: Misteri Penemuan Mayat Pria di Kuburan Tanah Gocap, Kondisinya Mengenaskan dan Ditemukan Puluhan Pil Obat Batuk

Ketua Tim Evakuasi Pusdalops BPBD Jombang Muhammad Zainudin mengungkapkan, penemuan mayat tersebut berawal saat Riyadi, warga Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, sedang memancing ikan.

Saat tengah menunggu ikan-ikan memakan umpan, kail pancingnya tiba-tiba tersangkut sesuatu. Dia lalu berusaha mengangkat pancingnya, namun terasa berat. 

“Ternyata ada sesuatu yang nyangkut di kail pancingnya dan waktu diangkat terasa berat. Setelah diperhatikan, ada sosok mencurigakan,” kata Zainuddin, Rabu.

Baca juga: Mayat Anak Laki-laki Ditemukan Mengapung di Laut Gunungkidul

Karena curiga ada sosok mayat yang tersangkut pada kail pancingnya, Riyadi kemudian memberi tahu warga sekitar dan melapor ke perangkat desa, lalu diteruskan ke Polsek Ploso.

“Kami mendapatkan informasi dari pihak kepolisian. Tadi, kami bersama tim yang melakukan evakuasi. Untuk jenazah sudah dibawa ke RSUD,” ungkap Zainuddin.

Dia menuturkan, sosok mayat yang ditemukan di Sungai Brantas tersebut diduga sudah meninggal dunia sejak sepekan lalu. 

Ciri fisiknya, sosok mayat yang diperkirakan berjenis kelamin laki-laki itu memiliki perawakan besar atau agak gemuk, dengan rentang usia antara 35-45 tahun.

Zainuddin mengungkapkan, saat ditemukan, kondisi fisik mayat sudah membengkak. Kemudian pada tubuhnya, melekat pakaian berwarna oranye dan celana warna hitam. Selain itu, ditemukan tali rafia yang terikat di kaki dan batu.

“Menurut penglihatan kami, badannya besar, memaki baju oranye dan celana warna hitam. Tadi ditemukan tali yang menjerat di kaki dan batu,” ujar dia.

Baca juga: Polisi Temukan Puluhan Butir Obat Batuk di TKP Mayat Pria Tanpa Identitas di Kuburan Tangerang

Kasi Humas Polres Jombang Iptu Kasnasin mengungkapkan, penemuan mayat di Sungai Brantas tersebut telah ditangani jajaran Polres Jombang.

Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih detail tersebut karena masih menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan yang dilakukan petugas.

“Ditunggu ya, nanti kami sampaikan perkembangannya,” ujar Kasnasin, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu malam.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau