MALANG, KOMPAS.com - Sebuah rumah di Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur digerebek lantaran diduga menjadi pabrik narkoba.
Warga setempat Eni Suci Hariati mengungkapkan, rumah di Jalan Bukit Barisan Nomor 2 Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur yang diduga dijadikan pabrik narkoba itu selalu tampak kosong.
Baca juga: Polisi Gerebek Satu Rumah di Kota Malang yang Diduga Pabrik Narkoba
Eni mengungkap bahwa penghuni rumah tersebut tak pernah beraktivitas pada siang hari. Adapun aktivitas selalu dilakukan pada malam hari.
Namun anehnya lampu di bagian depan rumah tersebut tak pernah menyala.
"Seakan akan tidak ada orang, (warga) tahunya (rumah ini) kosong, enggak tahunya di dalam ada kegiatan seperti ini," kata Eni, Rabu (3/7/2024).
Baca juga: Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor
Rumah tersebut, kata dia, sudah dikontrak selama antara dua sampai tiga bulan. Namun, dia tidak mengetahui siapa dan warga dari mana yang mengontrak rumah tersebut.
"Kalau dulu pemilik rumah asli tidak pernah tertutup, seperti rumah-rumah lainnya, tapi sejak dihuni ini tertutup rapat ada fiberglass-nya," katanya.
Diketahui juga, selama ini rumah tersebut menyembunyikan aktivitas memproduksi narkoba, dengan cara berkamuflase atau berkedok sebagai kantor event organizer.
Ketua RT setempat, Fadhil Ma’ruf (43) mengatakan, pengontrak rumah belum izin ke saya untuk menjadikan rumah itu sebagai tempat usaha event organizer.
Fadhil mengaku, juga sempat diajak pihak kepolisian, untuk masuk ke dalam rumah tersebut.
"Saya ditanyai, seperti apakah mengenali lima orang laki-laki yang ditangkap. Saya tidak mengenalinya sama sekali. Baru tahu, dari informasi pemilik rumah, bahwa kelimanya itu berasal dari Jawa Barat," bebernya.
Selain itu, di dalam rumah yang digerebek tersebut terdapat sebuah mesin yang diduga dipakai memproduksi narkoba serta beberapa tumpukan kardus berisi pil.
"Tetapi, saya tidak bisa melihat terlalu lama. Karena di dalam rumah, baunya sangat menyengat dan bikin sesak napas," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.