SUMENEP, KOMPAS.com - Polisi mengungkap motif perempuan berinisial J di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tega membuang bayinya dengan cara dibungkus plastik merah di Desa Pabian, Kecamatan/Kota Sumenep.
Pelaku J nekat melakukan itu karena malu. Sebab bayi yang ia lahirkan hasil dari hubungan gelap dengan laki-laki yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol).
"Motifnya (pembuangan bayi) karena malu sebab bayinya hasil dari hubungan gelap," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti saat dihubungi, Senin (24/6/2024).
Baca juga: Pembuang Bayi Terbungkus Plastik Merah di Sumenep Ditangkap, Ternyata Ibu Kandung
Widiarti menjelaskan, hubungan J bersama tukang ojek online itu berawal saat saat dirinya bekerja sebagai penjaga warung kelontong Madura yang ada di Surabaya pada awal tahun 2023.
Di sana keduanya saling kenal satu sama lain dan menjalin hubungan asmara. Keduanya kemudian melakukan hubungan intim layaknya suami istri sebanyak satu kali.
Selanjutnya pada November 2024, J memilih untuk berhenti sebagai penjaga warung kelontong Madura di Surabaya. Ia kemudian pulang ke Sumenep untuk selanjutnya bekerja di sana.
Baca juga: Musim Tanam Tembakau di Sumenep, Petani Bibit Raup Untung Jutaan Rupiah
Pada Maret 2024, J kemudian baru menyadari kalau dirinya hamil. Kemudian pada Selasa (18/5/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, J melahirkan seorang bayi perempuan dalam kamar rumahnya tanpa bantuan siapa pun.
Sekira pukul 10.00 WIB, J membuang bayi perempuannya tersebut. Kini, ia dijerat dengan pasal Pasal 305 dan atau Pasal 308 KUH Pidana dengan ancaman pidana penjara selama 5 tahun 6 bulan.
"Untuk bayinya saat ini sudah ditangani oleh Dinas Sosial Kabupaten Sumenep," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang bayi perempuan terbungkus plastik merah ditemukan di Desa Pabian, Kecamatan/Kota Sumenep, Selasa (18/6/2024). Saat ditemukan, kondisi bayi tersebut dalam keadaan sehat.
Penemuan bayi itu berawal dari seorang warga atas nama Ali yang mendengar suara tangisan bayi saat melintas di Jalan Bromo, Dusun Pasar Kayu RT 3 RW 1, Desa Pabian, Sumenep, sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat dihampiri, ternyata, tangisan itu berasal dari bayi yang terbungkus plastik untuk merah. Ali kemudian melaporkan kejadian itu ke warga sekitar dan diteruskan ke Polres Sumenep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.