Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Wanita di Sidoarjo Ambil Jatah Daging Kurban di Perumahan

Kompas.com, 19 Juni 2024, 16:03 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video viral mengenai seorang perempuan mengambil satu kresek berisi daging kurban milik orang lain di Sidoarjo.

Pelaku diduga mengambil barang tersebut di rumah lain yang masih berada di sekitar lokasi.

Berdasarkan hasil rekaman CCTV yang beredar, terlihat wanita berpakaian merah mendatangi rumah. Tak lama, dia langsung mengambil kresek yang tergantung di pagar.

Kemudian, perempuan tersebut langsung meninggalkan rumah itu sambil berjalan santai. Tampak dalam rekaman CCTV, kejadian berlangsung pada Senin (17/6/2024).

Baca juga: Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

"Seorang ibu diduga mengambil daging kurban yang bukan miliknya di perumahan Grand Surya Buduran," tulis akun Instagram, @beritaseputarsidoarjo.

"Hal ini diketahui pemilik rumah melalui CCTV karena pemilik rumah sedang tidak di rumah dan jatah daging yang didapat dari masjid setempat dicantolkan di dekat pagar bagian dalam oleh panitia kurban," tambahnya.

Mengenai hal itu, penjaga keamanan perumahan, Pepen Sarbini (50), mengatakan, peristiwa perempuan mengambil jatah daging kurban tersebut terjadi di salah satu rumah yang berada di Blok A.

“Memang saat kejadian Senin (17/6/2024) kemarin, kondisi rumah tersebut dalam keadaan kosong,” kata Pepen ketika ditemui di sekitar lokasi kejadian, Rabu (19/6/2024).

Pepen mengungkapkan, seluruh warga di perumahan tersebut mendapatkan daging kurban.

Kemudian, anggota karang taruna membagikannya setelah penyembelihan pada pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

"Jadi itu rumah sekaligus tempat gym milik warga, saat itu warga (pemilik rumah) posisi sedang di asalnya, Surabaya. Kalau dipanggil enggak respons digantungkan gitu ke pagar rumah," jelasnya.

Pelaku diduga bukan warga perumahan tersebut sebab pihak keamanan tidak mengenalinya.

Namun, dia mengetahui daging kurban diberikan dengan digantung di pagar jika tidak ada orang.

“Kelihatannya tahu kalau itu digantungkan makanya gerakannya cepat. Kelihatannya bukan (warga), enggak pernah lihat motornya, wajahnya juga enggak, terus semua dapat jatah juga," ujarnya.

Lebih lanjut, kata Pepen, sejumlah warga lain yang berada di blok lain mengaku juga mengalami kehilangan daging kurban. Dia menduga pelakunya masih perempuan yang sama.

“Katanya juga ada warga di Blok C dan Blok D yang daging kurbannya diambil orang, kemungkinan ada yang dicuri lagi, tapi enggak lapor,” ucapnya.

Baca juga: Variasi Olahan Daging Kurban, Warga Gunungkidul Serbu Penggilingan Daging

Sementara itu, Kapolsek Buduran, Sidoarjo, Kompol Hery Setyo Susanto mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut. Sebab, pihaknya belum mendapatkan laporan kehilangan.

"Sepertinya enggak ada laporan (orang kehilangan daging kurban) ini ke kantor. Coba nanti saya cek dulu," kata Heri.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau