Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi di Surabaya Meninggal Kecelakaan Saat Kejar Komplotan Penjambret yang Ambil Tasnya

Kompas.com - 26/05/2024, 18:58 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Maya Dwi Ramadhani (21), mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya tewas usai terlibat kecelakaan saat mengejar komplotan penjambret tasnya, di Jalan Semarang, Bubutan, Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (23/5/2024).

Dari keterangan saksi, motor yang dinaiki Maya nyaris menyusul motor para pelaku. Saat itu pelaku menjambret tas selempang yang tergantung pada bahu sebelah kiri.

Motor Maya oleng hingga kehilangan kendali dan terjatuh saat ditendang oleh salah satu pelaku.

Tubuh Maya jatuh di jalur berlawanan lalu ditabrak mobil yang melintas.

"Kan ngejar jambret. Mungkin anaknya sudah dekat begini (memperagakan pakai jari telunjuk kedua tangan yang didekatkan). Lalu ditendang sama pelaku, anak saya jatuh, pas jatuh ada mobil (dari arah berlawanan)," tutur Milah (44), ibu korban.

Baca juga: Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Tas terjatuh di aspal

Menurut Milah, dari keterangan saksi, tas selempang milik anaknya yang sempat ditarik pelaku ternyata jatuh dan tertinggal di aspal dengan kondisi salah satu tali pengaitnya putus.

Saksi adalah seorang perempuan pekerja kantoran ang sedang menggunakan layanan ojek online (ojol) untuk pulang ke rumahnya di kawasan Dupak, Bubutan, Surabaya.

Milah bercerita saksi berinisiatif mengambil tas yang terjatuh untuk diamankan dan akan diserahkan ke pemiliknya.

Di luar dugaan, Maya tetap menggeber kencang motornya dan tak menghiraukan teriakan saksi dan juga klakson motor driver ojol.

Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Dua Jambret di Surabaya Ajak Duel Polisi

Korban diduga kuat berusaha mengejar pelaku yang kabur karena mengira tas miliknya telah dikuasai pelaku.

"Saksi katanya teriak, 'mbak-mbak ini tasnya,' sampai diklakson, eh Maya gak kedengeran. Saking kencangnya naik motor untuk membuntuti jambret tadi," ujar Milah

Milah menambahkan, saksi tetap berupaya mengejar Maya menuju ke arah utara di ruas jalan tersebut.

Namun, upaya pengejaran tersebut urung dilakukan setelah motor ojol saksi tiba di persimpangan empat jalan yang menghubungkan Jalan Semarang, Jalan Kali Butuh, dan Jalan Kranggan.

Lantaran kebingungan mencari arah jalan pengejaran, saksi lantas pulang ke rumah.

"Saksi ini kehilangan jejak saat lewat di perempatan. Enggak tahu belok kanan, kiri atau lurus. Akhirnya tas dibawa pulang oleh saksi, antara jam 23.00-00.00 WIB, karena sudah malam," jelas dia.

Baca juga: Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Tas milik Maya berbentuk persegi berbahan kulit berukuran dimensi ruang 10 cm x 5 cm.

Di dalam tas kulit berwarna abu-abu tersebut, terdapat ponsel iPhone, dompet dan alat pengisi daya milik Maya

Saksi yang juga kebingungan mencari cara untuk mengembalikan tas tersebut kepada pemilik, akhirnya memutuskan membawa tas tersebut ke rumah, dengan harapan, ada telepon masuk ke ponsel yang ada di dalam ras tersebut.

Ternyata, titik terang soal tas tersebut, muncul pada Jumat (24/5/2024) pukul 01.30 WIB. Saat itu kekasih Maya menelepon ponsel yang sedang berada di tangan saksi.

"Nah setelah ditelepon, akhirnya mbaknya cerita. Jam 01.30 WIB hari Jumat. Disamperin ke rumah saksi daerah Dupak," ungkapnya.

Keluarga pun melakukan pencarian di lokasi terakhir Maya dijambret.

Baca juga: Jambret Telan Gelang Emas Curian Saat Aksinya Tepergok Warga

"Kami awalnya mencari tanpa arah. Kita gak bisa menghubungi siapa," ujar ibu empat anak yang berjualan sayur di Pasar Tembok Surabaya, selama 16 tahun itu.

Sebenarnya, motor yang dikendarai Maya terpasang alat pelacak GPS, namun sudah tak aktif beberapa bulan terakhir.

Meski demikian, sang kakak berusaha menggunakan fitur layanan GPS sang adik. Milah menyebut keajaiban saat GPS motor anaknya tersambung.

Ternyata, motor Maya berada di halaman parkir Mapolsek Bubutan Polrestabes Surabaya. Saat ke kantor polisi, keluarga mendapatkan kabar Maya sudah dibawa ke IGD RSUD dr Soetomo karena terlibat kecelakaan.

Milah mengira anaknya itu, sedang menjalani perawatan di salah satu ruangan IGD rumah sakit tersebut.

Baca juga: Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Perkiraannya meleset. Ternyata Maya dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan dengan luka parah akibat benturan.

"Saya lihat dari rambut memang benar anak saya semiran. Saya lihat pipinya baru tahu, 'ya Allah nak kamu masuk surga.' Saya akhirnya tutup lagi kainnya. Suami dan kakaknya histeris semua," katanya

Kini, Milah secara resmi telah melaporkan kejadian nahas yang menimpa sang anak ke Mapolsek Sawahan.

Bahkan, tas milik anaknya lengkap dengan seisinya telah diserahkan kepada pihak kepolisian melalui bantuan dari pacar Maya.

Ibu empat anak itu berharap, para pelaku penjambretan dapat segera ditangkap agar tidak ada korban lagi.

"Mungkin sudah takdir, tapi gimana lagi, kata teman kampus minta agar pelaku segera dicari polisi. Maka saya berharap pak polisi segera tangkap pelaku jambretnya, agar tidak ada korban lagi," pungkasnya.

Baca juga: 2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya, Kompol Domingos De F Ximenes mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas adanya insiden tersebut.

Terbaru, seorang saksi kejadian perkara, sedang diperiksa saat ini.

Bahkan, serangkaian mekanisme penyelidikan lainnya, seperti olah TKP untuk mengumpulkan bukti lainnya, juga sedang bergulir.

"Namun kami sudah lakukan upaya untuk ungkap, malam ini kami ambil keterangan saksi karena saksi tadi siang masih kerja," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Fakta Baru Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas Kecelakaan saat Kejar Jambret, Ternyata Tas Jatuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gara-gara Cicilan, Pria di Bangkalan Dibacok

Gara-gara Cicilan, Pria di Bangkalan Dibacok

Surabaya
1 Lagi Pencari Besi Tua yang Tertimpa Rumah Kontainer Ditemukan, 6 Orang Masih Dicari

1 Lagi Pencari Besi Tua yang Tertimpa Rumah Kontainer Ditemukan, 6 Orang Masih Dicari

Surabaya
DLH Surabaya Ingatkan Warga Tak Buang Limbah Rumen ke Sungai

DLH Surabaya Ingatkan Warga Tak Buang Limbah Rumen ke Sungai

Surabaya
Warga Temenggungan Kota Malang Mengarak Hewan Kurban Keliling Kampung

Warga Temenggungan Kota Malang Mengarak Hewan Kurban Keliling Kampung

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Lepas dari Tali Pengikat, Sapi Kurban di Gresik Terjebak di Selokan

Lepas dari Tali Pengikat, Sapi Kurban di Gresik Terjebak di Selokan

Surabaya
Gelar Shalat Idul Adha, Masjid Al Akbar Surabaya Tampung 40.000 Jemaah

Gelar Shalat Idul Adha, Masjid Al Akbar Surabaya Tampung 40.000 Jemaah

Surabaya
Ancam Aniaya 'Netizen', Selebgram Asal Pati Diperiksa Polisi

Ancam Aniaya "Netizen", Selebgram Asal Pati Diperiksa Polisi

Surabaya
Mudik Idul Adha, Sepeda Motor Menumpuk di Pintu Masuk Jembatan Suramadu Sisi Surabaya

Mudik Idul Adha, Sepeda Motor Menumpuk di Pintu Masuk Jembatan Suramadu Sisi Surabaya

Surabaya
117 Aduan Pinjol Ilegal Diterima OJK Malang, Mayoritas Pelapor Tak Merasa Mengajukan

117 Aduan Pinjol Ilegal Diterima OJK Malang, Mayoritas Pelapor Tak Merasa Mengajukan

Surabaya
KPK Terima 343 Laporan Korupsi di Surabaya, Walkot Eri Cahyadi Buka Suara

KPK Terima 343 Laporan Korupsi di Surabaya, Walkot Eri Cahyadi Buka Suara

Surabaya
PKB Banyuwangi Gamang Usai Nama Gus Makki Hilang dalam Surat Rekomendasi

PKB Banyuwangi Gamang Usai Nama Gus Makki Hilang dalam Surat Rekomendasi

Surabaya
Sapi Jokowi Berbobot 1 Ton Lebih Tiba di Masjid Al Akbar Surabaya

Sapi Jokowi Berbobot 1 Ton Lebih Tiba di Masjid Al Akbar Surabaya

Surabaya
Kakak-Adik di Ngawi Curi Motor Petani untuk Modal Judi Slot, Pelaku Ditembak Polisi

Kakak-Adik di Ngawi Curi Motor Petani untuk Modal Judi Slot, Pelaku Ditembak Polisi

Surabaya
Curi Ponsel Mantan Pacar di Kamar, Pemuda di Kediri Tepergok Ayah Korban

Curi Ponsel Mantan Pacar di Kamar, Pemuda di Kediri Tepergok Ayah Korban

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com