Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Trans Media Dipiting hingga Ditantang Duel oleh Oknum Satpam saat Meliput Kebakaran di GM Plaza Lumajang

Kompas.com, 23 April 2024, 15:52 WIB
Miftahul Huda,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nur Hadi Wicaksono, jurnalis TransTV, Trans7, dan CNN Indonesia mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat meliput kebakaran di Graha Mulya (GM) Plaza Lumajang, Selasa (23/4/2024).

Hadi diintimidasi oknum petugas satuan pengamanan (Satpam) Graha Mulya (GM) Plaza saat sedang melakukan tugas peliputan.

Sebagai informasi, pusat perbelanjaan terbesar di Lumajang itu terbakar pada Selasa (23/4/2024) dini hari.

Baca juga: Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan

Api baru bisa dipadamkan setelah 7 mobil pemadam kebakaran berjibaku selama 6 jam.

Kepada Kompas.com, Hadi bercerita awalnya ia sedang mengambil gambar kebakaran sekitar pukul 05.30 WIB.

Saat itu, posisinya berada di luar garis polisi yang terpasang di lokasi.

Tiba-tiba oknum Satpam berinisial N bersama seorang rekannya mendatangi Hadi dan melarangnya mengambil gambar.

Kala itu, Hadi berdalih masih menunggu petugas pemadam yang ada di dalam gedung untuk wawancara.

"Saya ambil gambar dari luar garis polisi, ada dua orang mendatangi saya dan melarang saya mengambil gambar."

"Karena masih ada petugas di dalam saya minta izin mau wawancara dan menunggu di situ," kata Hadi di Mapolres Lumajang, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas

Tidak sabar, N lantas memegangi Hadi di bagian leher dan mengancam akan memukulnya.

Tidak selesai di situ, Hadi mengaku sempat diajak duel di luar area GM Plaza oleh N. Beruntung, pertikaian keduanya dilerai oleh polisi yang ada di lokasi.

"Kalau kekerasan fisik belum karena ada polisi tadi melerai, sempat dipekot (dipiting) dan diajak duel di luar," tambahnya.

Hadi juga sempat diminta menghapus video materi peliputan tetapi langsung ditolaknya.

"Materi liputan sempat suruh hapus tapi tidak saya hapus, karena saya ambil posisinya di luar garis polisi," jelasnya.

Penjelasan oknum Satpam GM Plaza

Oknum Satpam GM Plaza Lumajang, N, mengaku hanya menjalankan prosedur pengamanan.

Menurutnya, tidak boleh ada yang mendokumentasikan kejadian tersebut meski masih di luar garis polisi.

"Saya hanya menjalankan prosedur. Meskipun ambil gambar di luar garis polisi tidak boleh, karena masih di area GM," kata N kepada Kompas.com.

Baca juga: 2 Oknum TNI AL Diduga Aniaya Wartawan, Danlanal Ternate: Komandan Pos Akan Kami Copot

Perdebatan panjang terjadi di halaman GM Plaza antara keduanya. Polisi yang ada di lokasi lantas membawa kedua pihak ke Mapolres Lumajang untuk dilakukan mediasi.

Permohonan maaf

Manager Marketing GM Plaza Lumajang Nur Cholis menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh awak media khususnya kepada Hadi.

Ia berharap, kesalahpahaman ini bisa segera diselesaikan secara kekeluargaan. Cholis juga menyebut, tidak ada SOP untuk melakukan pengusiran.

"Saya dari GM Plaza mewakili teman saya mohon maaf kepada teman-teman media, mohon doanya supaya cepat selesai. Kalau SOP pengusiran gak ada, yang ada pengamanan," ucap Cholis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau