KOMPAS.com - Nur Hadi Wicaksono, jurnalis TransTV, Trans7, dan CNN Indonesia mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat meliput kebakaran di Graha Mulya (GM) Plaza Lumajang, Selasa (23/4/2024).
Hadi diintimidasi oknum petugas satuan pengamanan (Satpam) Graha Mulya (GM) Plaza saat sedang melakukan tugas peliputan.
Sebagai informasi, pusat perbelanjaan terbesar di Lumajang itu terbakar pada Selasa (23/4/2024) dini hari.
Baca juga: Setelah 6 Jam, Kebakaran GM Plaza Lumajang Berhasil Dipadamkan
Api baru bisa dipadamkan setelah 7 mobil pemadam kebakaran berjibaku selama 6 jam.
Kepada Kompas.com, Hadi bercerita awalnya ia sedang mengambil gambar kebakaran sekitar pukul 05.30 WIB.
Saat itu, posisinya berada di luar garis polisi yang terpasang di lokasi.
Tiba-tiba oknum Satpam berinisial N bersama seorang rekannya mendatangi Hadi dan melarangnya mengambil gambar.
Kala itu, Hadi berdalih masih menunggu petugas pemadam yang ada di dalam gedung untuk wawancara.
"Saya ambil gambar dari luar garis polisi, ada dua orang mendatangi saya dan melarang saya mengambil gambar."
"Karena masih ada petugas di dalam saya minta izin mau wawancara dan menunggu di situ," kata Hadi di Mapolres Lumajang, Selasa (23/4/2024).
Baca juga: Kebakaran GM Plaza Lumajang, 1 Satpam Dilarikan ke RS akibat Sesak Napas
Tidak sabar, N lantas memegangi Hadi di bagian leher dan mengancam akan memukulnya.
Tidak selesai di situ, Hadi mengaku sempat diajak duel di luar area GM Plaza oleh N. Beruntung, pertikaian keduanya dilerai oleh polisi yang ada di lokasi.
"Kalau kekerasan fisik belum karena ada polisi tadi melerai, sempat dipekot (dipiting) dan diajak duel di luar," tambahnya.
Hadi juga sempat diminta menghapus video materi peliputan tetapi langsung ditolaknya.
"Materi liputan sempat suruh hapus tapi tidak saya hapus, karena saya ambil posisinya di luar garis polisi," jelasnya.
Oknum Satpam GM Plaza Lumajang, N, mengaku hanya menjalankan prosedur pengamanan.
Menurutnya, tidak boleh ada yang mendokumentasikan kejadian tersebut meski masih di luar garis polisi.
"Saya hanya menjalankan prosedur. Meskipun ambil gambar di luar garis polisi tidak boleh, karena masih di area GM," kata N kepada Kompas.com.
Baca juga: 2 Oknum TNI AL Diduga Aniaya Wartawan, Danlanal Ternate: Komandan Pos Akan Kami Copot
Perdebatan panjang terjadi di halaman GM Plaza antara keduanya. Polisi yang ada di lokasi lantas membawa kedua pihak ke Mapolres Lumajang untuk dilakukan mediasi.
Manager Marketing GM Plaza Lumajang Nur Cholis menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh awak media khususnya kepada Hadi.
Ia berharap, kesalahpahaman ini bisa segera diselesaikan secara kekeluargaan. Cholis juga menyebut, tidak ada SOP untuk melakukan pengusiran.
"Saya dari GM Plaza mewakili teman saya mohon maaf kepada teman-teman media, mohon doanya supaya cepat selesai. Kalau SOP pengusiran gak ada, yang ada pengamanan," ucap Cholis.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang