Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus DBD di Probolinggo Capai 993 Orang, 12 Meninggal Dunia

Kompas.com - 27/03/2024, 21:44 WIB
Ahmad Faisol,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terus meningkat. Terhitung sejak Januari hingga Maret 2024, terdapat 993 kasus dengan pasien meninggal dunia sebanyak 12 orang.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Nina Kartika membenarkan jumlah pasien DBD yang meninggal sebanyak 12 orang.

"Pada Januari hingga Maret 2024, sebanyak 12 orang pasien DBD meninggal dunia," kata Nina saat dihubungi Rabu (27/3/2024) malam.

Baca juga: Kasus DBD Capai Ratusan, Stok Abate di Gunungkidul Habis

Rinciannya, pada bulan Januari sebanyak 4 orang meninggal dunia, pada Februari 3 orang dan pada Maret sebanyak 5 orang.

Mereka tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

Nina berharap kasus ini segera turun, apalagi tren belakangan kasus tersebut juga menunjukkan angka penurunan. Pada April diharapkan kasus semakin berkurang.

Menurutnya, tingginya kasus DBD disebabkan karena musim pancaroba yang membuat curah hujan tinggi dan masih belum optimalnya langkah pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Baca juga: Dinkes Bandung Ungkap Gejala DBD Dulu dan Sekarang Berbeda

Gejala

Nina menambahkan, gejala DBD sama. Pada hari pertama, kedua dan ketiga pasien mengalami panas cukup tinggi. Pada hari keempat dan kelima masa fase kritis dan pada hari keenam dan ketujuh terus membaik hingga pasien sembuh.

"Gejala DBD paling utama adalah suhu panas yang tinggi pada pasien ini yang harus diwaspadai. Jika pasien mempunyai gejala itu diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Nina.

Pencegahan

Menurut dia, sebenarnya langkah Pemkab Probolinggo dalam mencegah merebaknya kasus DBD sudah maksimal. Namun, perlu dukungan semua pihak.

Membersihkan lingkungan dan fogging belum cukup. Harus dibarengi dengan aksi pemberantasan sarang nyamuk dengan cara memberantas genangan air bersih yang berisiko menjadi tempat perindukan nyamuk.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mengimbau warga untuk giat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran demam berdarah.

Bahkan dalam satu rumah harus ada satu anggota keluarga yang menjadi petugas jumantik.

Sebagai langkah pencegahan, Pemkab Probolinggo melalui Dinkes menerapkan strategi penanggulangan yang direkomendasikan berupa Gerakan Bersama. Yaitu, Gema Tjantik alias Gerakan Bersama Tebas Jentik, yang dicanangkan Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto pada 2023.

Lalu, Bersama untuk Sinergi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagaimana Surat Edaran Pj. Sekda pada Maret 2024.

Dinkes mengajak seluruh pihak menjadi bagian paling penting dalam pencegahan dan pengendalian penyakit DBD di Kabupaten Probolinggo.

"Kami harap warga saat ini minimal dalam seminggu sekali memberantas tempat perindukan. Kalau menemukan genangan air yang bersih sekecil apa pun, segera dibuang airnya agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk jentik nyamuk," kata Nina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com