Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Bangunan di Kota Malang Temukan Tulang Diduga Milik Manusia, Polisi Selidiki

Kompas.com, 14 Maret 2024, 14:54 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pekerja bangunan yang sedang merenovasi ruko di Jalan Galunggung Nomor 65, Kavling 7-8 Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur menemukan tulang diduga milik manusia.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengungkapkan, tulang belulang itu ditemukan pada Rabu (13/3/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Duka 2 Anak Anggota KPPS di Malang yang Meninggal, Kehilangan Tulang Punggung dan Kerap Menangis

Usai menerima laporan, polisi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan membawa tulang belulang tersebut ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

"Tulang belulang tersebut ditemukan lengkap, terbungkus kain banner, dan ada beberapa pakaian yang ditemukan, pakaian dalam wanita, tetapi itu apakah milik dari tulang belulang tersebut, atau orang sengaja buang, kita belum tahu," kata Danang, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Pj Wali Kota Malang Instruksikan Kepala Dinkes Telusuri Persoalan Pelayanan RS Hermina

Menurutnya, dokter forensik RSSA tengah memeriksa tulang tersebut untuk memastikan apakah tulang itu adalah tulang manusia.

"Juga mencari tahu apakah ada bekas luka, atau sesuatu tidak wajar dalam tulang belulang tersebut. Kemudian mencari ciri-ciri khusus untuk mempermudah mencari identitas dari tulang belulang tersebut," katanya.

Baca juga: Pj Wali Kota Malang Instruksikan Kepala Dinkes Telusuri Persoalan Pelayanan RS Hermina

Danang mengatakan, tulang tersebut berada di sekitar area parkir ruko yang ditimbun dalam gundukan tanah beserta sampah. Diduga tulang itu sudah terkubur cukup lama di lokasi itu.

"Apabila itu merupakan gelandangan atau ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) kemudian meninggal di situ, kita belum tahu juga, karena tidak wajar juga karena berada di atas permukaan tanah (kondisi gundukannya)," katanya.

Danang mengimbau apabila ada masyarakat ada yang merasa kehilangan anggota keluarga, mereka dapat melapor ke petugas.

Seorang pekerja bangunan, Hariadi (47) mengatakan, temannya bernama Iwan menemukan tulang belulang tersebut saat membongkar gundukan tanah.

"Setelah dibongkar, ditemukan ada spanduk dan bungkusan karung," katanya.

Awalnya, mereka mengira bungkusan tersebut berisi bangkai hewan. Saat dicek, ternyata berisi kerangka manusia. Kemudian, saat bungkusan karung itu dibuka, berisi bagian tengkorak.

Dia mengungkapkan, ditemukan juga adanya bra bewarna hitam serta celana dalam wanita bewarna merah muda.

Setelah itu, pekerja bangunan melaporkan peristiwa tersebut ke pemilik ruko. Kemudian, pemilik ruko meneruskannya ke pihak kepolisian.

Tidak lama berselang, tim INAFIS Polresta Malang Kota beserta tim medis datang ke lokasi. Setelah itu, kerangka manusia tersebut dibawa menuju Kamar Jenazah RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau