Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepi Order dan Harga Bahan Baku Naik, Perajin Cincau di Magetan Pilih Tunda Produksi

Kompas.com - 06/03/2024, 09:52 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kenaikan bahan baku pembuatan cincau hitam membuat perajin cincau hitam atau janggelan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menunda produksi.

Guntoro, pemilik usaha cincau hitam atau janggelan di Dusun Jetak, Desa Tanjung Sari, Kabupaten Magetan, mengatakan, bahan baku pembuatan cincau seperti tanaman janggelan dan iteping mengalami kenaikan cukup tinggi.

"Kenaikan janggelan dari Rp 25.000 sekarang naik menjadi Rp 35.000. Sementara tepung juga mengalami kenaikan dari 1 sak isi 25 kg itu kemarin Rp 215.000 sekarang naik menjadi Rp 320.000." 

Baca juga: Resep Es Cincau Kue Keranjang Lengkap dengan Sirop Gula Merah

"Kami sudah libur sekitar sebulanan untuk bulan puasa kami mulai produksi kalau permintaan mulai ada," ujarnya saat ditemui di lokasi pembuatan cincau hitam, Rabu (6/3/2024).

Guntoro menambahkan, sepinya order dari luar kota seperti pada tahun sebelumnya membuat dia meliburkan tujuh karyawannya.

Dia mengaku menunggu masuknya bulan puasa yang biasanya pesanan akan melonjak.

"Rencana kalau sudah masuk puasa kami baru produksi, itupun sedikit-sedikit dulu menyesuikan pesanan pasar karena kenaikan harga bahan pokok membuat modal menipis."

"Kami tidak berani stok banyak karena khawatir ada penurunan harga," imbuhnya.

Meski harga bahan pokok cincau hitam naik, Guntoro mengaku tak berani menaikkan harga jual cincau miliknya. Satu loyang cincau hitam dia jual Rp 25.000 atau satu ember Rp 50.000.

"Pedagang lain belum menaikkan harga, ya kami memilih mengurangi untung kami, yang penting bisa produksi semoga nanti ada penurunan harga bahan baku," ucapnya.

Pesanan cincau hitam saat ini, menurut Guntoro, masih sepi, hanya melayani pembeli lokal atau pasar kabupaten.

Baca juga: Mesin Pabrik Cincau Meledak lalu Hantam Rumah Warga Duren Sawit

Biasanya memasuki bulan Ramadhan banyak pedagang dadakan yang menjual takjil berbahan dasar cincau hitam.

"Kalau puasa biasanya satu pedagang bisa 100 ember, belum pedagang dadakan yang tidak bisa kami perkirakan."

"Tapi tahun ini kami tidak bisa perkirakan karena harga beras dan harga kebutuhan pokok lainnya naik, ini pastinya memengaruhi daya beli masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com