Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Gunungan Sampah di Terminal Purabaya, DLHK Sidoarjo Berencana Ambil Alih Pengelolaan

Kompas.com - 28/02/2024, 20:48 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten (DLHK) Sidoarjo, bakal mengambil alih pengolahan sampah Terminal Purabaya. Hal tersebut agar tidak terjadi kembali gunungan sampah di lokasi itu.

Kepala DLHK Sidoarjo Bahrul Amig mengatakan, rencana tersebut dilakukan karena pihaknya berkali-kali membersihkan gunungan sampah di belakang Terminal Purabaya.

"Seringkali (pengelolaanya) bermasalah, atau berulang kali dibersihkan, jadi harus ditata ulang. Kita lihat manajemenya yang belum kuat," kata Bahrul, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Rabu (28/2/2024).

DLHK Sidoarjo dalam kurun waktu 2023 sampai 2024 sudah tiga kali membersihkan gunungan sampah di kawasan Terminal Purabaya, yang ada di Desa Bungurasih, Waru, Sidoarjo.

Baca juga: Hebohkan Warga, Sampah Menggunung di Terminal Purabaya Disemprot dan Dipindahkan

"Saya sudah diskusi dengan Pak Badik (Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Purabaya), kalau terus seperti ini terus sampai kapan?" jelasnya.

Bahrul mengungkapkan, penumpukan sampah tersebut diduga disebabkan oleh banyaknya pihak yang membuang di sana, mulai dari penumpang hingga masyarakat yang ada di sekitar lokasi.

"Variabelnya cukup kompleks dinamikanya di sana itu, sampah bukan hanya dari terminal tapi juga warga, ini ada persoalan sendiri. Kalau dari terminal sendiri pasti lebih gampang," ucapnya.

Oleh karena itu, kata Bahrul, DLHK Sidoarjo mengajukan bantuan terkait sistem pengelolaan sampahnya.

Sebab, menurutnya, pihak Terminal Purabaya belum memiliki pengalaman dalam hal ini.

"Sekarang teman-teman tetap kita siagakan, tapi administrasinya jangan sampai salah. Pemangku utamanya, terminal agar bersurat ke kita (DLHK) membutuhkan bantuan, saya masih menunggu ini," ujar dia.

Lebih lanjut, Bahrul berharap masyakat sekitar Terminal Purabaya ikut andil dalam rencana ini.

Salah satunya, dengan memberikan iuran yang nantinya dimanfaatkan untuk pengelolaan sampah.

Baca juga: Terminal Purabaya Surabaya 3 Hari Terendam Banjir akibat Hujan Deras

"Kita menghitung, setiap bulan, satu keluarga (menghasilkan) sekitar 70 kilogram sampah. Kita merasionalkan, agar pelayananya baik, itu (iuran) antara Rp 25 ribu sampai Rp 35 ribu, per keluarga per bulan," katanya.

Diberitakan sebelumnya, terjadi penumpukan sampah di kawasan Terminal Purabaya, Kabupaten Sidoarjo. Kini, tumpukan itu sudah dibersihkan setelah ramai dibicarakan di media sosial (medsos).

Berdasarkan video akun Twitter @txttransportasi, tampak sejumlah orang menyemprot dan menyiramkan sebuah cairan ke sampah yang menggunung di Terminal Purabaya.

"Untuk meminimalisir bau yang tidak sedap di sekitar lingkungan Terminal Purabaya (Bungurasih), Jatim." 

"Petugas serta pengelola terminal saat ini telah melakukan upaya penyemprotan cairan penghilang bau ke timbunan sampah yang menumpuk di terminal," tulis akun @txttransportasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com