Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Politik UB: Pembahasan Program Makan Siang Semakin Memperlihatkan Keberpihakan Jokowi

Kompas.com - 28/02/2024, 14:09 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB), Wawan Sobari menyoroti pembahasan program pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 pada rapat kerja Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Dosen Program Studi (Prodi) Ilmu Politik FISIP UB ini menilai pembahasan program makan siang yang diusung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka itu semakin memperlihatkan keberpihakan Presiden Joko Widodo terhadap paslon nomor urut 2 itu.

"Justru memperkuat keberpihakan, ketika semua pasangan dan kandidat menunggu hasil yang ditetapkan KPU. Tapi hasil KPU belum keluar, program 02 sudah disiapkan untuk masuk APBN 2025, itu sebenarnya makin menunjukkan secara eksplisit tentang keberpihakan," kata Wawan Sobari pada Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Jokowi Tegaskan Tak Ada Pembicaraan Spesifik soal Makan Siang Gratis Bareng Menteri di Sidang Kabinet

Dia menilai, Presiden Jokowi telah melanggar etika politik. Kondisi itu menurutnya seperti proses transisi kekuasaan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden Indonesia ke-6 kepada Joko Widodo usai Pemilu 2014 lalu.

"Tahun 2014 ada tim 11 yang menyiapkan proses transisi dari SBY ke Jokowi. Tim 11 sudah ikut ke mana-mana, untuk menyiapkan transisi, sampai Pak SBY tersinggung. Sekarang mungkin transisi itu tidak lagi seperti dulu, perpindahan dari Pak SBY ke Pak Jokowi, tapi yang menang meneruskan, tapi itu secara etika menurut saya tidak tepat," katanya.

Baca juga: Anggaran Makan Siang Gratis Rp 15.000 Per Anak, Gibran: Nanti Didiskusikan Lagi

Dia menjelaskan, dalam prinsip etika politik terdapat dua hal yang ditekankan yakni soal tidak diperbolehkannya adanya konflik kepentingan di dalam kebijakan.

Ia melihat ada benturan kepentingan pada diri Presiden Jokowi yang masih dalam posisi menjabat.

"Kemudian yang kedua adalah tetap sesuai dengan aturan, tapi saya enggak bisa menjawab yang aturan, itu harus dikaji, aturan mana yang dilanggar misalnya dengan memasukkan ini kan uang negara, benturan kepentingan ini sudah tampak sekali," katanya.

Presiden Jokowi akan menunjukkan keinginannya untuk menyiapkan Anggaran Perbelanjaan dan Belanja Negara (APBN) 2025 demi menyukseskan dan mengimplementasikan program makan siang gratis.

Meski secara etika politik hal itu tak etis, tapi secara aturan ia tak mau berkomentar banyak karena perlu kajian dari berbagai sisi jika memang ada pelanggaran.

Menurutnya, apabila menggunakan APBN tahun 2025, harusnya dipersiapkan pada tahun 2024 karena APBN 2025 akan disampaikan oleh Presiden Jokowi pada saat sidang MPR bulan Agustus 2024.

"Tentu yang untuk (APBN) 2025 harus masuk, untuk memastikan 2025 itu program-program 02 masuk. Tapi kalau saya kenapa tidak menggunakan mekanisme perubahan anggaran, kan APBN kan ada APBN perubahan, mungkin yang bagus kayak gitu APBN perubahan jangan yang sekarang. Tapi itu bagian dari politik elektoral, politik Pemilu nampaknya sudah yakin 02 akan diputuskan menang dengan satu putaran," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda Asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda Asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com