Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Yayasan ODGJ Sebut Ada Caleg yang Berutang 1 Miliar dengan Jaminan Rumah tapi Kalah Suara

Kompas.com - 24/02/2024, 10:52 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) mendatangi Yayasan Berkas Bersinar Abadi yang merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Yayasan tersebut dikelola oleh seorang polisi bernama Ipda Purnomo.

Kedatangan para caleg tersebut lantaran mereka gagal terpilih dalam Pemilu 2024.

Baca juga: Kronologi Pria Diduga ODGJ Sabet Kaki Bocah 9 Tahun hingga Putus di Buton

Alami gejala ini

Purnomo yang merupakan anggota Sat Binmas Polres Lamongan mengatakan, sejauh ini sudah ada tiga caleg yang telah mendatangi lokasi yayasan rehabilitasi ODGJ yang dikelolanya.

"Selama seminggu terakhir, ada tiga caleg DPRD Kota/Kabupaten yang sudah datang ke rumah. Berkonsultasi mengenai apa yang dialami, setelah perolehan suara mereka tidak sesuai dan kayaknya enggak bakal jadi (anggota DPRD)," ujar Purnomo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (23/2/2024).

Baca juga: Diduga Gelembungkan Suara Salah Satu Caleg, Dua Penyelenggara Pemilu di Nganjuk Diamankan Bawaslu

Purnomo menjelaskan, ketiga caleg yang telah mendatangi rumahnya tersebut berasal dari kota/kabupaten berbeda. 

Mereka rata-rata mengalami kesulitan tidur, depresi, dan stres usai mengetahui hasil pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024.

"Ada yang dari Lamongan sendiri, Pacitan, dan yang terakhir datang ke rumah itu dari Blitar. Namun hanya sekadar konsultasi saja," kata Purnomo.

Baca juga: Kernet Truk Pertamina di Lampung Ditangkap Usai Aniaya ODGJ hingga Tewas

Berutang untuk mencalonkan diri

Caleg yang berasal dari Pacitan, katanya, mendatangi yayasannya untuk menceritakan bahwa telah menghabiskan banyak uang, namun menurut perhitungan suara sejauh ini, dia gagal terpilih menjadi anggota legislatif.

Kepada Purnomo, caleg tersebut mengaku tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan untuk dapat mengembalikan modal caleg.

"Caleg asal Pacitan ini kan perempuan, maaf tidak saya sebutkan namanya, datang ke rumah bersama suaminya. Kemudian cerita bahwa dirinya habis biaya sekitar Rp 1 miliar, ada yang utang dengan jaminan rumah, sehingga dia bingung bagaimana melunasi utang nantinya," tutur Purnomo.

Purnomo menyarankan para caleg mengikhlaskan apa yang terjadi dan kembali menatap masa depan. 

"Saya hanya menyarankan kepada mereka untuk ikhlas menerima apa yang sudah terjadi, daripada dipikirkan terus malah bisa stroke dan kejiwaan terganggu. Setelah ngobrol-ngobrol dan saya sarankan seperti itu ya sudah, mereka kembali pulang ke rumah masing-masing, hanya sebatas itu," ungkap Purnomo.

Purnomo sendiri selama ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan polisi yang merawat dan merehabilitasi ratusan ODGJ di Yayasan Berkas Bersinar Abadi. Lokasi yayasan tersebut berada di Desa Nguwok, Kecamatan Modo, Lamongan, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Speedboat Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Speedboat Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com