Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petani di Lumajang, Dua Kali Gagal Panen akibat Serangan Hama

Kompas.com - 23/02/2024, 13:34 WIB
Miftahul Huda,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Abdul Aziz, petani asal Desa Karanganom, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengeluh sudah dua kali mengalami gagal panen.

Aziz mengatakan, tanaman padinya mengalami serangan hama tikus hingga wereng.

Gagal panen pertama terjadi pada Oktober 2023. Saat itu, tanaman padi milik Aziz diserang hama tikus sehingga rusak.

Menurut Aziz, sebelum diserang tikus, padi miliknya lebih dulu diserang hama wereng.

Baca juga: Kekeringan Berkepanjangan, 75 Hektar Jagung di Manggarai Timur NTT Gagal Panen

"Pertama wereng sebentar terus tikus nyerang, dua kali musim gak menikmati," kata Aziz di Lumajang, Jumat (23/2/2024).

Menurut Aziz, hama yang paling banyak menyerang tanamannya adalah tikus.

"Wereng ya ada, tapi gak banyak, yang banyak ini tikus," ungkapnya.

Kejadian serupa dialami Yulianto, petani asal Desa Karanganom. Tanaman padi milik Yulianto diserang hama wereng.

Menurutnya, hama wereng yang menyerang jika dibiarkan seminggu saja bisa menyebar ke seluruh tanaman miliknya.

"Padi saya kena hama wereng kalau dibiarkan seminggu saja bisa menyebar ke seluruh tanaman," katanya.

Yulianto menjelaskan, ciri-ciri tanaman yang terserang hama wereng ini daunnya tampak mengering dan padinya tidak terisi.

Baca juga: Banjir, Ribuan Hektar Sawah di Demak Gagal Panen

"Cirinya padi mengering dan gagal ngisi jadi terancam gagal panen," jelasnya.

Menurut Yuli, hama wereng terjadi akibat irigasi yang sulit air. Pasalnya, saat irigasi sulit air, maka akan banyak gulma yang tumbuh dan memicu munculnya wereng.

"Irigasi terkendala, wereng ini kan karena gulma, lah gulma itu munculnya karena kekurangan air jadi petani di sini sulit," terangnya.

"Harga gabah memang mahal tapi petani belum bisa menikmati harga mahal karena hama ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com