Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Pak Sadi, Sang Juragan Soto Ayam Ambengan Surabaya, Berjualan Sejak Tahun 1971

Kompas.com, 13 Februari 2024, 17:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pengusaha Soto Ayam Ambengan 'Pak Sadi' yang melegenda di Surabaya meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di sebuah RS di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekitar pukul 19.00 WIB, Minggu (11/2/2024).

Pengusaha yang merintis bisnis kuliner suwiran ayam berkuah sedap sejak tahun 1971 itu, dimakamkan di Desa Gajah, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Senin (12/2/2024) siang.

Sejak tujuh bulan terakhir, bapak empat anak tersebut dikabarkan berkali-kali masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.

Tetangga Pak Sadi di Surabaya, E (30) mengatakan jenazah penguasaha yang sering dipanggil "Abah Sadi" itu disemayamkan di rumah duka Jalan Ambengan 3A Surabaya sekitar pukul 09.00 WIB sebelum dibawa ke Bojonegoro.

Baca juga: Resep Soto Ambengan Surabaya, Kuah Gurih Bening dan Segar

"Iya tadi pagi jam 9-an, sempat disalatkan di dalam rumah. Rombongan tadi naik 2 bus, mungkin sekarang sudah sampai di sana," ujarnya di depan rumah duka, Senin (12/2/2024) siang.

E bercerita jika ayahnya, SO adalah karyawan yag bertugas khusus sebagai sopir Abah Sadi sejak tahun 1990-an. Bahkan saat ayahnya masih bujang.

Menurut cerita sang ayah, Abah Sadi dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan baik hati.

"(Abah Sadi) Orangnya baik pokoknya, sampai enggak bisa diceritakan sama ayah. Kalau kata arek-arek wes koyok abahnya sendiri (sudah seperti ayahnya sendiri)," pungkasnya.

Buka warung soto sejak tahun 1971

Ilustrasi soto ayam ambengan.Dok. Sajian Sedap Ilustrasi soto ayam ambengan.
Sadi adalah pelopor penjual soto ayam di Jalan Ambengan. Pada tahun 1971, Sadi muda membuka warung soto di depan asrama Brimob yang berada di Jalan Ambengan, Surabaya.

Makanan yang disajikan pria yang memiliki nama lengkap Hasi Sadi adalah suwiran ayam yang disiram kuah kuning dan bertabur koya.

Awalnya Sadi berdagang menggunakan gerobak dorong dari kampung ke kampung sampai akhir tahun 1971. Ia kemudian menetap jualan soto di pojokan Jalan Ambengan.

Baca juga: Resep Soto Ayam Ambengan, Masakan Berkuah untuk Buka Puasa

Soto Ayam Ambengan Pak Sadi (Asli) namanya bergema hingga ke penjuru kota dan menjadi nama panggungnya. Ia pun berangkat ke Jakarta dan membuka cabang di Jalan Wolter Monginsidi di tahun 1980-an.

Dari soto pikulan, Soto Ambengan Pak Sadi berkembang hingga memenangkan penghargaan tertinggi sebagai Masters of the Year dari World Street Food Congress Food pada tahun 2013 di Singapura.

Hartono, putra kedua Pak Sadi bercerita bahwa ayahnya membawa olahan masakan itu ke Singapura untuk diikutkan sebuah kompetisi kuliner pada tahun 2013.

Soto Ambengan Pak Sadi ini menyabet penghargaan Masters of the Year dari World Street Food Congress Food. Rasa masakan pedagang kaki lima dari sejumlah negara kalah enak bila dibandingkan dengan masakan Pak Sadi.

Baca juga: Soto Ayam Ambengan, Kuliner Kaki Lima Terbaik di Dunia

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau