Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Hari Terakhir di Pulau Terluar Sumenep, Ratusan Nelayan Warnai Lautan dengan Bendera PDI Perjuangan

Kompas.com - 10/02/2024, 12:39 WIB
Ach Fawaidi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ratusan nelayan di Pulau Masalembu Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, turut serta pada hari terakhir kampanye Pemilu 2024, Sabtu (10/2/2024).

Dengan bendera PDI Perjuangan, mereka mengarungi perairan Masalembu yang merupakan pulau terluar di Sumenep.

"Kita yakin, kita akan mampu menjalani pesta demokrasi ini dengan riang gembira," kata Wakabid Kaderisasi dan Ideologi DPC PDI Perjuangan Sumenep Darul Hasyim Fath, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Ganjar: Solo Spesial, Mohon Izin Partai Lain, Memang PDI-P Kandangnya dari Sini

Darul menjelaskan, selain memadati perairan Masalembu Sumenep, mereka juga melakukan ziarah ke makam pendiri NU Masalembu Tahun 1946 dan pendiri pesantren Assalafiyah Mandar Masalembu tahun 1950 yaitu Sayyid Muh Yahya Al-Hasani.

"Kami berziarah ke makam pendiri NU Masalembu. Kami merawat tradisi memanjatkan doa suci." 

"Itulah yang niscaya dari yang harus kami jalani sebagai wujud ketakdiman pada ulama penjaga keadaban publik, semacam civic virtue,” ujar Darul.

Menurut Darul, di tengah kondisi dinamika demokrasi yang mendapatkan banyak sorotan dari para guru besar di berbagai kampus, perlu kiranya berpikir jernih dengan melakukan renungan dan doa.

“Mendekati tanggal 14 Februari, tidak bisa dipungkiri, suasa politik kita tensinya sedikit memanas."

Baca juga: PDI-P Ingatkan Jokowi Sadar Diri dan Tak Terlena Orang di Sekelilingnya

"Kritik para akademisi harus kita dengar sebagai narasi ketulusan untuk menjaga agar pesta demokrasi berlangsung meriah. Tanpa rasa takut dan khawatir,” jelasnya.

“Makanya, kader dan simpatisan PDI Perjuangan Masalembu ini ziarah, ngaji bareng di makam pendiri NU Masalembu, Sayyid Muhammad Yahya Al-Hasani."

"Kami yakin, dengan ngalap barokah ulama, kita akan mampu menjalani pesta demokrasi ini dengan riang gembira,” imbuhnya.

Pria yang kini masih menjabat sebagai ketua komisi I DPRD Sumenep itu juga menegaskan bahwa PDI Perjuangan dan NU memiliki pertalian yang kuat.

Menurutnya, hubungan kaum nahdliyyin dan nasionalis sudah menjadi suratan takdir sejarah untuk beriringan menjaga NKRI.

Baca juga: PDI-P Yakin Akan Ada Arus Balik Melawan Ketidaknetralan Aparat Negara pada Pemilu 2024

“Bahkan dalam Muktamar ke-23 NU di Solo, Bung Karno mengungkapkan rasa cintanya pada NU."

"Kata Bung Karno, meski harus merayap, saya akan tetap datang ke mukamar ini, agar orang tidak meragukan kecintaan saya kepada NU,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com