Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Trenggalek Permudah Izin Layanan Kesehatan Berbasis Sosial

Kompas.com, 1 Februari 2024, 20:16 WIB
Slamet Widodo,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Mochammad Nur Arifin, memberi fasilitas mempermudah perizinan bagi pihak swasta yang membuka layanan kesehatan, terutama layanan berbasis sosial.

Salah satunya adalah Klinik Mata Utama (KMU), yang berada di Jalan Pahlawan depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Trenggalek.

Pada Kamis (01/02/2024), klinik tersebut diresmikan Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin. 

Baca juga: 7 Manfaat Jus Nanas untuk Kesehatan, Melawan Kanker dan Menangkal Katarak

“Ini bentuk kolaborasi swasta yang kemudian masuk ke Trenggalek, kita hanya memfasilitasi bagaimana perizinan itu bisa didapat dengan mudah,” ujar Mochammad Nur Arifin usai peresmian.

Sosok yang akrab disapa Gus Ipin ini pun menyampaikan terima kasih karena ada Klinik Mata KMU.

Menurutnya, layanan berbasis sosial sangat dibutuhkan masyarakat lantaran bisa membuka lapangan pekerjaan baru, serta mempermudah masyarakat mendapat layanan kesesahatan terutama mata. 

"Karena di Trenggalek tentu sangat dibutuhkan tersedianya pelayanan dasar seperti kesehatan maupun pendidikan, di samping lapangan usaha," ujarnya.

“Jadi ini sosiopreneur-lah, usaha yang berbasis sosial, kemudian juga diproyeksikan nanti bisa menerima pasien BPJS, masih dipersiapkan.”

Pada tahap awal, Klinik Mata KMU memberi layanan operasi katarak gratis kepada 100 warga Trenggalek. Secara bertahap, pemberian layanan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu akan dilaksanakan.

Baca juga: Ketahui Penyebab Katarak yang Bisa Berdampak Kebutaan

Selain itu, juga dilaksanakan operasi gratis bagi 11  penderita pterigium atau daging tumbuh  di sekitar mata, serta membagikan 500 kacamata baca kepada anak-anak yang membutuhkan, secara gratis.

"Untuk bakti sosial kepada masyarakat tentunya bertahap dan dilaksanakan lebih sering dan tidak hanya menunggu adanya acara tertentu."

"Karena bakti sosial itu ya kegiatan kita sehari-hari," ujar Founder Klinik Mata KMU, dr Uyik Unari.

Harapannya, seluruh masyarakat di Trenggalek terbebas dari penyakit katarak.

Melalui program Gemas (Gerakan Mata Sehat), di mana setiap desa bersama pemerintah terkait, akan disosialisasikan terkait kesehatan mata.

Dengan demikian, masyarakat peduli dan memahami kesehatan mata.

“Jadi kalau datang ke klinik atau ke rumah sakit tidak terlambat, jadi sedini mungkin diketahui akan memudahkan kami melakukan terapi maupun pengobatan,” ujar dr Uyik.

Sementara itu pasien baksos operasi katarak mendapat tindakan yang sama dengan pasien umum yakni metode operasi katarak terbaru tanpa jahit (Phacoemulsification).

Baca juga: Penderita Diabetes Lebih Berisiko Alami Katarak, Kenapa Bisa?

Salah satu pasien yang mendapat layanan operasi katarak gratis menyebutkan, sangat terbantu dengan progran bakti sosial klinik mata KMU tersebut.

Selama dua tahun, salah satu warga Kecamatan Kampam tersebut menderita katarak dan pandangan buram. 

"Awalnya tidak tahu, setelah mendapat pemeriksaan gratis, ternyata saya menderita katarak dan dilakukan operasi."

"Sekarang penglihatan saya kembali jelas, sudah bisa melihat tulisan yang dulunya buram,” ujar Mujiono (69) di ruang tunggu Klinik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau