Salin Artikel

Bupati Trenggalek Permudah Izin Layanan Kesehatan Berbasis Sosial

Salah satunya adalah Klinik Mata Utama (KMU), yang berada di Jalan Pahlawan depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Trenggalek.

Pada Kamis (01/02/2024), klinik tersebut diresmikan Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin. 

“Ini bentuk kolaborasi swasta yang kemudian masuk ke Trenggalek, kita hanya memfasilitasi bagaimana perizinan itu bisa didapat dengan mudah,” ujar Mochammad Nur Arifin usai peresmian.

Sosok yang akrab disapa Gus Ipin ini pun menyampaikan terima kasih karena ada Klinik Mata KMU.

Menurutnya, layanan berbasis sosial sangat dibutuhkan masyarakat lantaran bisa membuka lapangan pekerjaan baru, serta mempermudah masyarakat mendapat layanan kesesahatan terutama mata. 

"Karena di Trenggalek tentu sangat dibutuhkan tersedianya pelayanan dasar seperti kesehatan maupun pendidikan, di samping lapangan usaha," ujarnya.

“Jadi ini sosiopreneur-lah, usaha yang berbasis sosial, kemudian juga diproyeksikan nanti bisa menerima pasien BPJS, masih dipersiapkan.”

Pada tahap awal, Klinik Mata KMU memberi layanan operasi katarak gratis kepada 100 warga Trenggalek. Secara bertahap, pemberian layanan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu akan dilaksanakan.

Selain itu, juga dilaksanakan operasi gratis bagi 11  penderita pterigium atau daging tumbuh  di sekitar mata, serta membagikan 500 kacamata baca kepada anak-anak yang membutuhkan, secara gratis.

"Untuk bakti sosial kepada masyarakat tentunya bertahap dan dilaksanakan lebih sering dan tidak hanya menunggu adanya acara tertentu."

"Karena bakti sosial itu ya kegiatan kita sehari-hari," ujar Founder Klinik Mata KMU, dr Uyik Unari.

Harapannya, seluruh masyarakat di Trenggalek terbebas dari penyakit katarak.

Melalui program Gemas (Gerakan Mata Sehat), di mana setiap desa bersama pemerintah terkait, akan disosialisasikan terkait kesehatan mata.

Dengan demikian, masyarakat peduli dan memahami kesehatan mata.

“Jadi kalau datang ke klinik atau ke rumah sakit tidak terlambat, jadi sedini mungkin diketahui akan memudahkan kami melakukan terapi maupun pengobatan,” ujar dr Uyik.

Sementara itu pasien baksos operasi katarak mendapat tindakan yang sama dengan pasien umum yakni metode operasi katarak terbaru tanpa jahit (Phacoemulsification).

Salah satu pasien yang mendapat layanan operasi katarak gratis menyebutkan, sangat terbantu dengan progran bakti sosial klinik mata KMU tersebut.

Selama dua tahun, salah satu warga Kecamatan Kampam tersebut menderita katarak dan pandangan buram. 

"Awalnya tidak tahu, setelah mendapat pemeriksaan gratis, ternyata saya menderita katarak dan dilakukan operasi."

"Sekarang penglihatan saya kembali jelas, sudah bisa melihat tulisan yang dulunya buram,” ujar Mujiono (69) di ruang tunggu Klinik.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/02/01/201616578/bupati-trenggalek-permudah-izin-layanan-kesehatan-berbasis-sosial

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com