Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Dianiaya Teman Sekolah, Ortu Murid SMPN di Mojokerto Lapor Polisi

Kompas.com - 30/01/2024, 19:38 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Seorang wali murid SMPN di Kota Mojokerto, Jawa Timur, melapor ke polisi atas kasus dugaan penganiayaan yang dialami anaknya di lingkungan sekolah.

Laporan orangtua murid berinisial DD tersebut diterima Polres Mojokerto Kota dengan nomor registrasi STTLPM/33.SATRESKRIM/M/I/2024/SPKT/POLRES MOJOKERTO KOTA/ POLDA JAWA TIMUR, tertanggal 26 Januari 2024.

Berdasarkan laporan ke polisi, pria 37 tahun itu menduga penganiayaan terhadap anaknya dilakukan oleh dua orang, RA dan ED.

Baca juga: Cerita Polisi Mojokerto Ringkus 4 Orang di Jalan Usai Pesta Sabu

 

DD menuturkan, anaknya diduga menjadi korban penganiayaan pada Kamis (25/1/2024) siang. Lokasinya berada di lingkungan sekolah dan dilakukan oleh dua anak serta dikerumuni oleh belasan anak.

NM, anak DD, dianiaya dengan cara dipiting, dipukul dan ditendang pada bagian perut, serta dipukul pada bagian belakang kepala.

“RM memukul perut satu kali. ED memukul kepala bagian belakang, berkali-kali. Anak saya (NM) kesakitan tapi tetap dipukul,” ungkap DD saat ditemui beberapa wartawan, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Polisi Kembali Geledah Rumah Bandar Narkoba Kelas Kakap di Mojokerto

Selain memukul, NM juga mendapatkan sikutan dari ED di bagian kepala. Sikutan itu menyebabkan luka gores pada bagian pelipis.

Dikatakan DD, penganiayaan terhadap anaknya berhenti setelah ada kakak kelas yang memisahkan dan menghentikan tindakan kekerasan itu.

“Ada kakak kelas yang memisahkan sehingga perkelahian bisa dilerai,” tutur DD.

Dikatakan DD, penganiayaan terhadap anaknya berawal dari adanya perselisihan antara NM dengan salah satu pelaku berinisial RM pada Senin (22/1/2024).

Saat itu, tutur DD, NM bersama teman-temannya sedang bermain basket. Namun secara tiba-tiba, RM datang dan meminta bola basket untuk dimainkan sendiri.

Mengetahui hal itu, NM mencoba meminta balik bola basket tersebut secara baik-baik. Namun, RM menolak memberikan sehingga sempat terjadi perebutan bola.

Beberapa jam setelah kejadian itu, NM di hari yang sama sempat dicegat oleh RM dan teman-temannya, namun bisa meloloskan diri.

Saat pulang, ungkap DD, anaknya sempat bercerita tentang kejadian yang dialaminya. Kala itu, DD hanya berpesan agar anaknya fokus belajar dan tidak menggubris situasi yang bisa mengganggu proses belajar.

Selang 2 hari, tepatnya pada Rabu (24/1/2024), NM bersama tim basketnya mendapatkan dispensasi pulang lebih awal untuk persiapan melakukan pertandingan basket dengan sekolah lain.

NM yang kala itu sedang bersiap pulang untuk mempersiapkan kelengkapan pertandingan basket, dicegat oleh RM dan teman-temannya.

DD menuturkan, RM dan teman-temannya yang dikenal dengan kelompok MTD (Murid Teladan), kembali mencegat NM saat akan berangkat ke sekolah lain untuk melaksanakan pertandingan basket.

“Saat mau berangkat ke bangsal (tempat pertandingan basket), anak saya didatangi anak itu dan kelompoknya untuk mengeroyok. Namun waktu itu gagal karena tim basket dan wali murid yang mengantarkan sudah memanggil anak-anak,” ujar dia.

Baca juga: Cerita Pengusaha Kediri Kehilangan Rp 250 Juta Usai Disergap 6 Perampok di Perbatasan Jombang-Mojokerto

Setelah beberapa kali gagal, RM dan siswa yang lain lantas menganiaya NM pada Kamis (25/1/2024) siang.

Akibat penganiayaan yang dialaminya, NM merasakan pusing, menderita luka gores di pelipis, serta 3 kancing baju lepas.

DD maupun istrinya sebenarnya sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada kepala sekolah melalui wali kelas. Namun karena merasa tidak puas dengan respons pihak sekolah, kedua orangtua NM akhirnya melaporkan kasus itu ke polisi.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Rudy Zaeni membenarkan adanya laporan terkait dugaan penganiayaan yang dialami seorang murid SMPN di Mojokerto.

Namun, Rudy belum bisa memberikan keterangan lebih terkait peristiwa dugaan penganiayaan tersebut.

“Iya benar, baru laporan. Saya cek (perkembangannya) ke penyidik dulu ya,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Prostitusi Anak di Surabaya, Korban Tak Diberi Upah dan Layani 20 Orang Sehari

Prostitusi Anak di Surabaya, Korban Tak Diberi Upah dan Layani 20 Orang Sehari

Surabaya
Diduga Mesum di Mobil, Pengendara di Jember Kabur dan Tabrak Motor Polisi

Diduga Mesum di Mobil, Pengendara di Jember Kabur dan Tabrak Motor Polisi

Surabaya
Ayah di Banyuwangi Tega Cabuli Anak Kandungnya

Ayah di Banyuwangi Tega Cabuli Anak Kandungnya

Surabaya
2 Tahun Kabur, Lansia di Pamekasan yang Menghamili Anak di Bawah Umur Ditangkap

2 Tahun Kabur, Lansia di Pamekasan yang Menghamili Anak di Bawah Umur Ditangkap

Surabaya
5 Korban Selamat Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo Masih Dirawat di RS

5 Korban Selamat Kecelakaan Fortuner di Kawasan Bromo Masih Dirawat di RS

Surabaya
Kesaksian Warga soal Kecelakaan Fortuner di Jalur Bromo, 4 Orang Terkapar dan Ada Suara Anak Minta Tolong

Kesaksian Warga soal Kecelakaan Fortuner di Jalur Bromo, 4 Orang Terkapar dan Ada Suara Anak Minta Tolong

Surabaya
Sopir Fortuner yang Kecelakaan Baru Pertama Lewati Jalur di Bromo

Sopir Fortuner yang Kecelakaan Baru Pertama Lewati Jalur di Bromo

Surabaya
Pilkada Sumenep Tanpa Calon Perseorangan meski Ada yang Ambil Formulir Pendaftaran

Pilkada Sumenep Tanpa Calon Perseorangan meski Ada yang Ambil Formulir Pendaftaran

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Seorang Remaja Alami Luka Bakar 63 Persen

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Seorang Remaja Alami Luka Bakar 63 Persen

Surabaya
Kasus Pembuangan Bayi di Surabaya, Polisi Periksa CCTV yang Rekam Terduga Pelaku

Kasus Pembuangan Bayi di Surabaya, Polisi Periksa CCTV yang Rekam Terduga Pelaku

Surabaya
Suhu di Mekkah 50 Derajat Celsius, Calhaj Madiun Diingatkan Tak Minum Es

Suhu di Mekkah 50 Derajat Celsius, Calhaj Madiun Diingatkan Tak Minum Es

Surabaya
Pilkada Jatim 2024 Dipastikan Tak Diikuti Calon Independen

Pilkada Jatim 2024 Dipastikan Tak Diikuti Calon Independen

Surabaya
Jaksa Ungkap Kronologi Tewasnya 3 Personel Band Usai Pesta Miras di Hotel Surabaya

Jaksa Ungkap Kronologi Tewasnya 3 Personel Band Usai Pesta Miras di Hotel Surabaya

Surabaya
Identitas Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Meninggal

Identitas Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Meninggal

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com