Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan Tunggal Mobil Ketua Bidang Lembaga Dakwah PBNU di Tol Ngawi

Kompas.com - 29/01/2024, 18:41 WIB
Sukoco,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mobil Ketua Bidang Lembaga Dakwah PBNU mengalami kecelakaan di Tol Ngawi pada Senin (29/1/2024) dini hari.

Kecelakaan tersebut terjadi di kilometer 549 B, masuk Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, sekitar pukul 00.15 WIB.

Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Dian Ambarwati mengatakan, dari keterangan saksi Rosyid (24) yang ada di TKP, semula kendaraan Toyota Fortuner nomor polisi P 1672 HO melaju dari arah timur ke barat.

Baca juga: Pengurus PCNU Jember Ditelepon Gus Aab Sesaat Setelah Kecelakaan di Tol Ngawi

Ketika sampai di TKP, pengemudi Toyota Fortuner tidak mampu menguasai laju kendaraannya sehingga oleng ke kiri mengalami selip dan menabrak gadril pembatas jalan, kemudian terpental masuk ke parit.

"Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian cuaca hujan, mungkin pengemudi tidak mampu menguasai laju kendaraan dan kurang hati-hati sehingga kendaraan mengalami kecelakaan di jalan tol Ngawi-Solo, di kilometer 549 B,” ujarnya melalui sambungan telepon Senin  (29/1).

Dian menambahkan, kendaraan yang ditumpangi Ketua Lembaga Dakwah (LD) PBNU, KH Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab, sempat menghantam pembatas jalan sebelum terjun dan terbalik di parit pinggir jalan tol.

Dari informasi rencananya Gus Aab akan menghadiri harlah ke-101 NU di Yogyakarta.

Baca juga: Mobil Ketua Lembaga Dakwah PBNU Kecelakaan di Tol Ngawi, 1 Meninggal

 

Akibat kecelakaan tersebut, Gus Aab beserta putranya Hisyam Abdullah (19) dievakuasi ke RS dr Widodo Ngawi untuk mendapat perawatan.

Sementara itu pengemudi atas nama Muhammad Baidowi (30) warga Desa Curah Kalong, Kecamatan Bangsal Sari, Kabupaten Jember meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Korban kecelakaan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin Curah Kalong Bangsalsari Jember dilarikan ke RS dr Widodo sementara Muhammad Baidowi (30) meninggal dunia di TKP,”  katanya.

Dari hasil olah TKP, mobil Fortuner putih nopol P 1672 HO itu mengalami kecelakaan tunggal diduga disebabkan aqua planing atau kondisi di mana kendaraan seperti mobil kehilangan daya cengkeram.

Ini membuat mobil kehilangan kendali dan kemudian menghantam pembatas di sisi kiri jalan.

Baca juga: Guru dan Murid Tewas Kecelakaan Bus Study Tour SMAN 1 Sidoarjo di Tol Ngawi

“Kemarin kondisi cuaca hujan gerimis, diduga mengalami aqua planning, laka tunggal,” imbuhnya.

Kapolres Ngawi AKBP Argoyuwono yang sempat menjenguk Gus Aab mengabarkan kondisi pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin Curah Kalong Bangsalsari Jember tersebut.

Menurutnya, Gus Aab sadar tetapi belum bisa diajak berkomunikasi. Dari keterangan dokter Gus Aab mengalami patah tulang dan rencananya dirujuk ke RS Dr Soetomo Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Speedboat Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Speedboat Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com