Salin Artikel

Kronologi Kecelakaan Tunggal Mobil Ketua Bidang Lembaga Dakwah PBNU di Tol Ngawi

Kecelakaan tersebut terjadi di kilometer 549 B, masuk Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, sekitar pukul 00.15 WIB.

Kasi Humas Polres Ngawi Iptu Dian Ambarwati mengatakan, dari keterangan saksi Rosyid (24) yang ada di TKP, semula kendaraan Toyota Fortuner nomor polisi P 1672 HO melaju dari arah timur ke barat.

Ketika sampai di TKP, pengemudi Toyota Fortuner tidak mampu menguasai laju kendaraannya sehingga oleng ke kiri mengalami selip dan menabrak gadril pembatas jalan, kemudian terpental masuk ke parit.

"Menurut keterangan saksi di lokasi kejadian cuaca hujan, mungkin pengemudi tidak mampu menguasai laju kendaraan dan kurang hati-hati sehingga kendaraan mengalami kecelakaan di jalan tol Ngawi-Solo, di kilometer 549 B,” ujarnya melalui sambungan telepon Senin  (29/1).

Dian menambahkan, kendaraan yang ditumpangi Ketua Lembaga Dakwah (LD) PBNU, KH Abdullah Syamsul Arifin atau Gus Aab, sempat menghantam pembatas jalan sebelum terjun dan terbalik di parit pinggir jalan tol.

Dari informasi rencananya Gus Aab akan menghadiri harlah ke-101 NU di Yogyakarta.

Akibat kecelakaan tersebut, Gus Aab beserta putranya Hisyam Abdullah (19) dievakuasi ke RS dr Widodo Ngawi untuk mendapat perawatan.

Sementara itu pengemudi atas nama Muhammad Baidowi (30) warga Desa Curah Kalong, Kecamatan Bangsal Sari, Kabupaten Jember meninggal dunia di lokasi kejadian.

“Korban kecelakaan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin Curah Kalong Bangsalsari Jember dilarikan ke RS dr Widodo sementara Muhammad Baidowi (30) meninggal dunia di TKP,”  katanya.

Dari hasil olah TKP, mobil Fortuner putih nopol P 1672 HO itu mengalami kecelakaan tunggal diduga disebabkan aqua planing atau kondisi di mana kendaraan seperti mobil kehilangan daya cengkeram.

Ini membuat mobil kehilangan kendali dan kemudian menghantam pembatas di sisi kiri jalan.

“Kemarin kondisi cuaca hujan gerimis, diduga mengalami aqua planning, laka tunggal,” imbuhnya.

Kapolres Ngawi AKBP Argoyuwono yang sempat menjenguk Gus Aab mengabarkan kondisi pengasuh Pondok Pesantren Darul Arifin Curah Kalong Bangsalsari Jember tersebut.

Menurutnya, Gus Aab sadar tetapi belum bisa diajak berkomunikasi. Dari keterangan dokter Gus Aab mengalami patah tulang dan rencananya dirujuk ke RS Dr Soetomo Surabaya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/01/29/184153378/kronologi-kecelakaan-tunggal-mobil-ketua-bidang-lembaga-dakwah-pbnu-di-tol

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com