Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Tangkap 21 Anak Berseragam SMA di Surabaya yang Pesta Miras

Kompas.com - 12/01/2024, 05:16 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 21 anak menggunakan seragam Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya ditangkap ketika sedang pesta minuman keras (miras), Kamis (11/1/2024) siang.

Kepala Satpol PP Surabaya, Muhammad Fikser, mengatakan, penangkapan tersebut bermula dari aduan yang masuk terkait adanya gerombolan anak sekolah di bawah jembatan Jalan Gubeng.

"Kami mendapat informasi dari command center, pelajar ini mirisnya masih memakai seragam sekolah bergerombol dan membawa miras,” kata Fikser, saat dikonfirmasi melalui pesan.

Baca juga: 4 Orang Tewas Dalam Pesta Miras Oplosan di Semarang, Tersangka Belum Ada

Usai mendapatkan informasi, anggota Satpol PP langsung mendatangi lokasi yang dimaksud. Akhirnya, 21 anak berseragam sekolah ditangkap karena terbukti pesta miras.

“Kami amankan mereka, petugas juga mebawa barang bukti dua botol miras, yang satu masih utuh, dan sisanya sudah berkurang,” jelasnya.

Petugas memintai keterangan dan asal sekolah kepada puluhan pemuda tersebut. Kemudian, guru beserta jajaran lainya dipanggil untuk mengetahui perbuatan muridnya.

“Pihak sekolah kami panggil agar tahu bahwa murid mereka ditangkap oleh kami sehingga sekolah dapat memberikan perhatian lebih kepada mereka serta menghindari kejadian yang serupa ke murid yang lain," ucapnya.

Karena masih berstatus pelajar dan termasuk tindak pidana ringan, para pelaku hanya diberikan sanksi merawat Orang Dalam Ganguan Jiwa (ODGJ) di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos).

Baca juga: Soal 3 Mahasiswa di Surabaya Meninggal Usai Pesta Miras, Keluarga Tolak Otopsi

“Kami ingin dengan adanya sanksi sosial tersebut, agar adik-adik tersebut tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan orang lain serta merugikan diri mereka sendiri,” ujarnya.

Setelah itu, para pelajar tersebut dijemput orangtua masing-masing di kantor Satpol PP Surabaya. Fikser pun mengimbau agar anak-anak di bawah umur itu mendapatkan perhatian lebih.

"Harapan saya, pihak sekolah maupun orangtua bisa lebih dekat dengan anaknya, tanya apa dan bagaimana keadaan mereka di sekolah maupun di luar sekolah," katanya.

"Awasi dan jaga selalu mereka, bukan mengekang tetapi lebih kepada bagaimana agar mereka tetap pada jalur yang benar,” tutup Fikser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com