Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumenep Jadi Daerah dengan Tingkat Inflasi Tertinggi secara Nasional, Upaya Pemkab Belum Maksimal

Kompas.com - 09/01/2024, 09:42 WIB
Ach Fawaidi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi sepanjang Desember tahun 2023 mencapai 2,61 persen (year on year/yoy).

Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi daerah dengan inflasi tertinggi secara nasional karena mencapai 5,08 persen.

"Sumenep 5,08 persen yang juga merupakan kota dengan tingkat inflasi tahunan tertinggi secara nasional," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti seperti dilihat Kompas.com di Youtube BPS Statistics, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Atasi Inflasi, Pemprov Kalteng Bagikan Sembako Gratis melalui Pasar Penyeimbang

Amalia menjelaskan, untuk komoditas penyumbang inflasi di Sumenep, yaitu beras dengan andil 1,38 persen, emas perhiasan andil 0,51 persen dan cabai merah menyumbang 0,38 persen.

Tak hanya itu, komoditas lain yang juga penyumbang inflasi yakni cabai rawit berkontribusi sebesar 0,38 persen dan rokok kretek filter yang memberikan andil 0,26 persen.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep, Dadang Dedy Iskandar mengatakan, pihaknya sudah melakukan analisis penyebab tingginya inflasi di Sumenep.

Berdasarkan hasil analisis tim terkait, tingginya inflasi ini ternyata di alur distribusi dari petani hingga pengecer biayanya cukup tinggi, sehingga harga jual pun tinggi.

Komoditas yang dihasilkan petani Kabupaten Sumenep itu seperti beras, bawang merah dan cabai rawit.

"Nah, ke depan kami akan hadir pada alur distribusi komoditas ini mulai tingkat petani hingga pengecer agar harganya turun dan inflasi bisa ditekan," ujar Dadang.

Baca juga: Tekan Inflasi, Pj Bupati Nganjuk Imbau ASN dan Warga Tanam Cabai di Tiap Pekarangan

Selain itu, lanjut Dadang, gerakan pangan murah dan operasi pasar secara rutin juga akan tetap dilakukan sebagai langkah lain menekan inflasi.

 

"Kita juga melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terkait mata rantai distribusi komoditi pangan, mulai dari petani sampai pada pasar," tuturnya.

Berdasarkan catatan Kompas.com, tingginya inflasi di Sumenep sejatinya bukan kali ini saja terjadi.

Bahkan pada Juni 2023 lalu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyoroti beberapa daerah termasuk Sumenep yang angka inflasinya masih di atas rata-rata nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com