Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kelainan di 2 Jenazah Personel Band Korban Minum Miras di Surabaya, Tim Forensik Masih Pastikan Penyebab

Kompas.com - 29/12/2023, 18:46 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tim forensik masih melakukan autopsi kepada dua personel band yang tewas usai menenggak minuman keras (miras) di salah satu bar hotel di Surabaya, Jumat Jumat (22/12/2023).

Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUD dr Soetomo dr. Abdul Aziz mengatakan, kedua korban tersebut adalah William Adolf Refly pemain drum dan Indro Purnomo sebagai sound enginering.

"Tentu hasilnya kita menemukan kelainan-kelainan pada autopsi tersebut," kata Aziz, ketika berada di RSUD dr Soetomo, Jumat (29/12/2023).

Baca juga: Polisi Cek Kandungan Miras yang Tewaskan 3 Personel Band di Surabaya

Akan tetapi, kata Aziz, pihaknya belum memastikan apakah kedua korban meninggal dunia karena miras atau tidak. Sebab, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya.

"Kita menegakkan apakah itu memang meninggal oleh karena alkohol atau tidak dalam pemeriksaan penunjang. Untuk sampai saat ini masih dalam proses pemeriksaan," jelasnya.

Kemudian, lanjut dia, tim forensik baru akan melakukan pengecekan kandungan yang ada di dalam miras yang dikonsumsi. Sebab, penyidik hanya menyebutkan vodka sama rum dan jus.

"Apakah itu alkohol jenis etanol, metanol atau isopetanol, harus konfirmasi dari pihak laboratorium. Alkohol itu macam-macam (jenisnya)," ucapnya.

"Mungkin orang awan tidak paham dengan metanol. Metanol itu kalau di masyarakat itu spiritus, makanya pemerintah memberi tanda khusus pada alkohol yang jenis metanol itu dengan warna," tambah Aziz.

Baca juga: Miras Maut Tewaskan 3 Anggota Band, Istri Korban: Tubuh Suami Saya Banyak Kandungan Etanol
Dengan demikian, Aziz mengungkapkan, pihaknya masih harus melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikanya. Namun, dia tak menyebut kapan proses itu bisa diselesaikan.

"Pemeriksaan menunjang kita melibatkan pihak lain. Untuk toxicology kita bekerjasama dengan Labfor Polda Jatim, genatomy dengan central RSUD dr Soetomo, dalam hal ini laboratorium patologi anatomi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, band dengan sembilan personel termasuk kru, menghibur pengunjung serta menenggak miras di bar hotel di Jalan Mayjen HR. Muhammad, Jumat (22/12/2023).

Akan tetapi, salah satu pemain band berinisial RG, mabuk berat dan harus dibawa menggunakan kursi roda. Pemain saxophone tersebut tidak sadarkan diri hingga Sabtu (23/12/2023).

Kemudian, RG dikabarkan oleh temannya meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, Minggu (24/12/2023), sekitar pukul 03.00 WIB.

Selanjutnya, korban meninggal lainya WAR, kondisinya normal setelah menenggak miras di bar hotel tersebut. Bahkan, pemain drum tersebut sempat mengiri acara pernikahan, Sabtu.

Namun, pria tersebut kondisinya terus menurun hingga muntah setelah bekerja. Dia akhirnya dinyatakan meninggal dunia, usai dirawat di Rumah Sakit Adi Husada, Minggu, sekitar pukul 10.00 WIB.

Kemudian, korban ketiga yang meninggal berperan sebagai sound engineering berinisial IP. Lelaki mengembuskan nafas terakhirnya di RSUD dr. Soetomo, Selasa, sekitar pukul 10.00 WIB.

Hingga sekarang, terdapat satu personel lagi yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Gotong Royong. Dia berinisial MT yang bertindak sebagai vokalis dalam band tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com