Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMAN di Pamekasan "Prank" Kepala Sekolah hingga Menangis

Kompas.com - 29/11/2023, 16:26 WIB
Taufiqurrahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mohammad Tauficurrahman Amin, Kepala Sekolah SMAN 3 Pamekasan, Jawa Timur, terjun ke lapangan sekolah.

Ia melerai murid-muridnya yang terlibat tawuran antarsiswa. Saat itu, baru selesai upacara peringatan Hari Guru, Sabtu (25/11/2023). 

Tawuran terjadi antara kelas XI dan kelas XII. Leraian Taufic bahkan sampai memukul salah satu siswa kelas XII hingga mengakibatkan bibir siswa tersebut terluka dan berdarah.

Tiba-tiba terdengar letusan kembang api dari pinggir lapangan. Taufic terkejut. Ia kemudian dibisiki salah satu siswa bahwa aksi tawuran itu prank alias bohong. 

Baca juga: Warga Manggarai Minta Maaf Usai Prank Polisi soal Adanya Laporan Percobaan Pembunuhan

Mendadak, kemarahan Taufic berubah menjadi rasa haru. Ia memeluk beberapa siswanya yang terlibat tawuran.

Ia menangis tersedu-sedu, bahkan sampai membungkuk karena tidak kuat menahan emosi. 

"Ternyata saya dikerjai sama anak-anak," ujar Taufic saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/11/2023).

Dalam benak guru yang diangkat pada tahun 1989 ini, tawuran itu akan merusak citra sekolahnya.

Apalagi bersamaan dengan hari guru, para siswa pasti akan merekam video dan memviralkan di media sosial.

"Perasaan saya takut melihat tawuran di sekolah. Tawuran itu akan berlanjut di luar sekolah. Itu pasti merusak citra sekolah setelah diviralkan. Saya benar-benar tidak tahu kalau itu drama," ungkapnya.

Baca juga: YouTuber Ditembak Saat Lakukan Prank, Warganet dan Juri Bela Pelaku

Setelah tahu itu prank, Taufic dan guru-guru lainnya bersalaman dengan semua siswa kelas XII.

Mereka meminta maaf karena sudah mengejutkan para guru, terutama kepala sekolah. Berbagai hadiah sudah dipersiapkan untuk diberikan kepada para guru. 

Teguh Ramadhani, inisiator aksi prank guru, mengatakan, Hari Guru tahun ini menjadi momen spesial karena sebentar lagi angkatannya akan lulus sekolah. Selain itu, kepala sekolah tahun depan juga akan pensiun. 

"Angkatan kami ini dikenal paling sering berbuat onar. Kami ingin balas budi dan memberikan kenangan yang manis kepada sekolah dan para guru," kata Teguh. 

Untuk melancarkan aksinya, Teguh bersama 14 temannya yang lain mempersiapkan skenario selama 7 hari.

Teguh membagi tim kerja, mulai dari aktor-aktornya, videografer, fotografer, editor, dan tim media sosial. 

"Persiapan sudah matang semua. H-4 kami minta izin ke sebagian guru dan wakil kepala sekolah bagian kesiswaan. Ternyata ada yang mendukung dan ada yang menolak," ujar Teguh. 

Baca juga: Prank Panti Asuhan di Muba, Donatur Bawa Lagi Belasan Kotak Makanan Usai Berfoto

Penolakan itu sempat membuat siswa kecewa, bahkan ada rencana untuk menggagalkan.

Namun, Teguh tidak patah semangat. H-1 ia pamit lagi ke Wakasek dan dapat dukungan. Dengan syarat, tawurannya jangan sampai ada yang cedera. 

"Pas hari H, kami tidak menyangka akan surprise betul. Kami semua terharu, terutama Kasek sampai nangis tersedu-sedu. Kami menahan tangis juga, khawatir diledek teman-teman yang lain," kata Novi Aulia Agustin, anggota tim bagian media sosial. 

Setelah kegiatan itu terekam semua, Novi bergerak untuk mengunggah ke media sosial. 

"Empat jam setelahnya, langsung kami sebar di Instagram dan Tiktok. Luar biasa sampai viral. Bahkan, Mendikbud Nadiem Makarim ikut repost di Instagram-nya," ujar Novi. 

Wakasek Kesiswaan Abdul Jamil ikut mendukung kegiatan siswa di hari guru meskipun ada kekhawatiran akan menghilangkan kesakralan peringatan hari guru. Ternyata hasilnya cukup mengesankan. 

Baca juga: Warga Manggarai Minta Maaf Usai Prank Polisi soal Adanya Laporan Percobaan Pembunuhan

"Saya memberikan ruang ekspresi kepasa siswa selama baik. Mereka minta ruang ekspresi yang berbeda karena siswa yang berprestasi ada ruang ekspresi lain," ujar Jamil.

Nikmah, salah satu guru senior di SMAN 3 Pamekasan, mengaku ikut mendukung kegiatan siswa-siswi.

Dukungan itu karena yang dilakukan mereka positif sekaligus memberikan ruang ekspresi kepada mereka. 

"Kami mendengar keinginan anak, mendukung mereka dalam berekspresi. Kelak mereka akan merasakan apa yang sudah mereka perbuat," ungkap Nikmah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Surabaya
Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Surabaya
3 Tersangka Kasus Film 'Guru Tugas' Terancam 6 Tahun Penjara

3 Tersangka Kasus Film "Guru Tugas" Terancam 6 Tahun Penjara

Surabaya
Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film 'Guru Tugas', Sutradara dan Pemain

Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film "Guru Tugas", Sutradara dan Pemain

Surabaya
Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com