Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid SD di Sampang yang Mengaku Korban Penculikan Ternyata Berbohong, Kepsek: Saya Kena "Prank"

Kompas.com - 01/02/2023, 19:31 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com – Sebanyak empat siswi Sekolah Dasar (SD) Dharma Camplong 3, Kecamatan Camplong, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, kompak membuat pengakuan bohong kepada gurunya. Mereka mengaku menjadi korban penculikan anak.

Kebohongan itu sempat diceritakan salah satu siswi dan direkam oleh kepala sekolah.

Video pernyataan siswa tersebut selanjutnya menyebar hingga menyebabkan keresahan.

Baca juga: Kabur dari Rutan Sampang, Seorang Tahanan Tertangkap Lagi, Sudah Berlari 150 Meter hingga Nyaris Dihajar Warga

Dipanggil polisi

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Camplong, Ajun Komisaris Polisi Budi Nugroho menjelaskan, polisi memanggil keempat siswi dan kepala sekolah SDN Dharma Camplong 3 untuk dimintai keterangan pada Rabu (1/2/2023).

Terungkap, siswi tersebut mengaku telah berbohong kepada gurunya agar tidak dihukum karena tidak masuk sekolah.

“Keempat siswi itu telah mengakui jika mereka berbohong agar tidak dihukum oleh gurunya karena tidak masuk sekolah,” kata Budi Nugroho saat duhubungi melalui telepon seluler, Rabu.

Baca juga: Disebut Penculik dan Dikerumuni Warga, Pria Paruh Baya di Cilacap Ternyata ODGJ

Budi menambahkan, kepala sekolah yang merekam pernyataan siswanya, mengaku tak berniat untuk menyebarkan kebohongan.

Tujuan guru tersebut agar orangtua waspada terhadap anak-anaknya karena saat ini marak isu penculikan anak.

“Kepala sekolah mengira jika pengakuan anak-anak tersebut benar dengan tanpa melakukan cek terlebih dahulu. Kepala sekolahnya kemudian merekam cerita siswanya dan menyebarkannya,” imbuh Budi.

Budi menegaskan, pemanggilan guru dan keempat siswa tersebut bertujuan untuk meluruskan video yang sudah telanjur beredar.

Pengakuan itu juga diharapkan menjadi pelajaran bagi orang lain agar tidak mudah percaya dengan isu penculikan anak.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat jangan mudah menyebarkan informasi yang meresahkan. Cek dulu kebenarannya sebelum disebarkan,” ungkap Budi.

Kepala sekolah minta maaf

Kepala SDN Dharma Camplong 3, Jamali ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk memviralkan video rekaman muridnya itu.

Baca juga: 2 Wanita Tunawicara di Dompu Dikepung dan Nyaris Dihakimi Warga, Dikira Pelaku Penculikan Anak

Dirinya mengira bahwa pengakuan muridnya itu adalah kejadian sebenarnya.

“Saya kira mereka jujur atas cerita yang dikarangnya sehingga saya merekam dan menyebarkannya agar semua orang tua waspada. Ternyata saya kena prank,” terang Jamali.

Jamali meminta maaf atas perbuatan dirinya dan keempat anak didiknya yang telah meresahkan masyarakat.

“Maafkan kami karena bukan niat kami menyebarkan kebohongan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Soal Adik Via Vallen Diduga Terlibat Penggelapan Motor, Keluarga: Kami Enggak Tahu Keberadaannya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com