Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Tabebuya Mekar dan Berguguran di Jalan Pantura Situbondo

Kompas.com - 22/11/2023, 13:48 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Tabebuia rosea atau pohon tabebuya di Jalan Pantura, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, sedang bermekaran. Bunganya berwarna merah muda dan putih.

Solihin (43), warga Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, menyatakan, pohon tersebut secara tidak sadar telah tertanam di dekat rumahnya. Dia baru sadar ketika telah berbunga lebat.

"Iya mas sekarang bunganya lebat, saya juga baru sadar kemarin kalau ada pohon ini, soalnya tahun kemarin tidak selebat ini," kata Solihin saat ditemui, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: KPU Situbondo: Logistik Pemilu Rampung Datang pada Pertengahan Januari 2024

Dia juga menyatakan, pohon bunga tersebut berbunga di saat momen tertentu. Tidak semua pohon berbunga secara bersamaan di dekat rumahnya. Untuk sekarang baru dua pohon. Sedangkan jumlahnya ada lima pohon.

"Yang berbunga baru dua pohon, sedangkan yang lain belum," tuturnya.

Baca juga: Warga Heboh, Pohon Tabebuya Mekar di Baleendah, Mirip Sakura di Jepang

Menurutnya, adanya pohon tabebuya membuat suasana desa lebih menyenangkan. Meski tidak semua orang yang lewat meresa kebahagiaan yang sama. Namun untuk warga lokal yang setiap hari lewat lebih bahagia.

"Di sini kan jalan nasional, mungkin hanya beberapa orang yang sadar kalau itu pohon tabebuya, kalau warga sini pasti senang lihatnya, saya lihatnya senang karena bagus dipandang," katanya.

Penggagas pohon tabebuya Situbondo, Zainul Hasan menyatakan, pohon tersebut memang mudah beradaptasi dengan lingkungan panas dan dingin. Sehingga, sangat cocok ditanam di rumah dan tempat umum.

"Pohon tabebuya sering saya tanam, terakhir di sepadan sungai Dawuhan," katanya, Rabu.

Dia juga menyatakan, pohon tersebut bisa tumbuh tergantung perawatan ketika masih muda. Namun, ketika usia lebih 2 tahun sudah tidak perlu perawatan intensif.

"Perawatan khusus ketika usia baru tumbuh, harus dirawat dengan baik, tetapi ketika usia dua tahun lebih sudah tidak perlu dirawat intensif karena akarnya kuat," katanya.

Pohon tebabuya memiliki karakteristik yang tidak merusak. Cocok ditanam ditrotoar jalan dan akan indah ketika bermekaran. Tanaman ini membuat lingkungan lebih berestetika mirip Bunga Sakura (Prunus serrulata) di Jepang.

"Pohon tersebut akarnya tidak merusak trotoar dan kuat, meski dibakar akan tetap tumbuh dan berbunga," katanya.

Dia juga menyatakan bahwa pohon tabebuya hanya berbunga sekali dalam setahun. Biasanya berbunga dan berguguran pada bulan November. Setelah itu tumbuh daun kembali ketika awal musim penghujan pada bulan Februari.

"Berbunga dan berguguran ketika November dan akan muncul daun kembali awal musim penghujan sekitar Februari, pohon tersebut mirip pohon jati ketika kemarau," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Ayah dan Anak di Probolinggo Aniaya Saudara sampai Kritis, Dipicu Masalah Sertifikat Tanah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com