Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Ngetos di Nganjuk: Sejarah, Lokasi, dan Rute

Kompas.com - 03/11/2023, 23:07 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Candi Ngetos terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi Candi Ngetos mudah dijumpai karena berada di samping Jalan Raya Ngetos.

Candi Ngetos berkaitan dengan sejarah Hayam Wuruk, Raja Kerajaan Majapahit.

Candi Ngetos

Sejarah Candi Ngetos

Candi Ngetos diperkirakan menjadi pemakaman Hayam Wuruk.

Setelah jenazah Hayam Wuruk dikremasi, diperkirakan sebagian abunya didharmakan di Paramasakapura atau yang lebih dikenal Candi Ngetos.

Candi Ngetos memiliki ciri bangunan khas Majapahit, yaitu bangunan menggunakan bata merah.

Pembangunan Candi Ngetos dibuat pada abad ke-15, saat Kerajaan Majapahit tengah berkuasa di sebagian wilayah Nusantara.

Baca juga: Melihat Candi Ngetos, Tempat Penghormatan Raja Hayam Wuruk di Kaki Gunung Wilis

Berdasarkan cerita masyarakat, Candi Ngetos dibangun atas prakarsa Raja Hayam Wuruk yang menginginkan candi tersebut sebagai tempat penyimpanan abu jenazahnya.

Kawasan Candi Ngetos yang berada di Desa Ngetos masih merupakan wilayah Kerajaan Majapahit.

Kawasan tersebut juga menghadap langsung ke Gunung Wilis dan seolah-olah disamakan dengan Mahameru.

  • Candi Ngetos tersisa bangunan induk

Kini, beberapa bangunan candi telah rusak dan hilang. Bangunan yang tersisa berupa bangunan induk seluas sembilan meter persegi dengan tinggi 10 meter.

Dahulu, wilayah Ngetos dikenal sebagai wilayah suci dan merupakan salah satu pusat peradaban Hindu di wilayah Kerajaan Majapahit.

Sebelum meninggal, Raja Hayam Wuruk meninggalkan wasiat untuk didharmakan di tanah suci di kaki Gunung Wilis, Ngetos.

Pendharmaan dapat disebut juga sebagai penghormatan kepada benda atau seseorang yang diagungkan.

Candi Ngetos Tempat Peribadatan Umat Hindu

Masyarakat Desa Ngetos mayoritas beragama Islam.

Namun, Candi Ngetos masih terpelihara dengan baik dan aktif dipakai untuk peribadatan umat Hindu.

Baca juga: Sejarah Candi Minak Jinggo di Mojokerto

Umat Hindu di Kabupaten Nganjuk dan luar kota biasanya datang ke Candi Ngetos untuk beribadah di hari-hari tertentu.

Mereka umumnya berkunjung sebelun hari raya agama Hindu, seperti Kuningan maupun Nyepi.

Rute Candi Ngentos

Jarak tempuh Candi Ngetos dari pusat Nganjuk sekitar 15,7 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 27 menit.

Perjalanan akan melalui Jalan Raya Kediri-Nganjuk, Jalan Mayor Jenderal Supeno, dan Jalan Raya Ngetos.

Penulis: Usman Hadi | Editor: Dheri Agriesta

Sumber:

regional.kompas.com

 

www.nganjukkab.go.id

 

Google Maps

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Surabaya
Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Surabaya
2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

Surabaya
Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

Surabaya
ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

ASN Dinkes Tulungagung Ditangkap Saat Pesta Ekstasi di Tempat Karaoke Surabaya

Surabaya
Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Kisah Nenek 100 Tahun Tukang Pijat Naik Haji, Menabung di Kresek Rp 20.000 Setiap Hari

Surabaya
Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Polrestabes Surabaya Musnahkan 40 Kilogram Sabu dan 26.000 Pil Ekstasi Senilai Rp 66 Miliar

Surabaya
Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Wartawan di Lumajang Melakban Mulut Tolak RUU Penyiaran

Surabaya
Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Demokrat Usung Trihandy Cahyo Saputro Jadi Cabup pada Pilkada Nganjuk 2024

Surabaya
Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Kasus Testis Hilang, Pria di Pasuruan Tegaskan Hanya Ada Persetujuan Operasi Laser Prostat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com