Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Salah Langkah, Khofifah...

Kompas.com, 2 November 2023, 05:20 WIB
Pythag Kurniati

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Tim pemenangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden berlomba memperebutkan dukungan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Namun, hingga kini, Khofifah masih belum menyatakan arah dukungannya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Khofifah lebih kerap irit bicara atau meminta wartawan menyudahi wawancara jika disinggung mengenai dukungan dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Bahlil dan Ketua TKN Prabowo-Gibran Bertemu Khofifah di Gedung Grahadi

Mengapa dukungan Khofifah diperebutkan?

Ilustrasi PemiluKOMPAS.COM/Shutterstock Ilustrasi Pemilu

Pengamat politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam membeberkan sejumlah faktor yang melatarbelakangi diperebutkannya dukungan Khofifah sebagai tim sukses.

Menurut dia, selain menjadi Gubernur Jawa Timur, Khofifah juga merupakan Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

"Tidak terbantahkan, karena beliau kepala daerah, Ketua Muslimat, punya relasi kuat," ungkap Surokim, Rabu (1/11/2023), seperti dikutip Antara.

Beberapa hal itu, lanjutnya, dianggap bisa memberikan dampak signifikan terhadap pemenangan pasangan bacapres dan bacawapres.

Baca juga: Emil Dardak Berharap Khofifah Gabung di Tim Pemenangan Prabowo-Gibran

Lebih-lebih, Jawa Timur menjadi wilayah potensial untuk mendulang suara.

"Sisi kapasitas, kemampuan, dan pengalaman juga relatif lengkap. Bu Khofifah bisa menjadi kekuatan, makanya terus diperebutkan," kata dia.

Baca juga: Djarot Sebut Ada Sinyal Ridwan Kamil dan Khofifah Bersedia Gabung TPN Ganjar-Mahfud

Penuh pertimbangan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjawab pertanyaan wartawan usai memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 di halaman Kantor Pemkab Blitar, Sabtu (28/10/2023)KOMPAS.COM/ASIP HASANI Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjawab pertanyaan wartawan usai memimpin upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 di halaman Kantor Pemkab Blitar, Sabtu (28/10/2023)

Dalam menentukan arah dukungannya, lanjut Surokim, Khofifah juga tampak penuh pertimbangan.

"Saya kira pertimbangan Bu Khofifah ke mana itu berkaitan erat dengan Pilkada Jatim edisi kedua. Jadi beliau harus berpikir cermat untuk itu, tetapi menurut saya, beliau lebih besar ke edisi kedua pilkada," ungkap Surokim.

Setelah Khofifah sudah menentukan pilihan, Surokim meyakini akan memberikan keuntungan signifikan masuknya suara bagi bakal pasangan calon yang didukungnya.

Salah satunya karena Khofifah termasuk representasi NU yang memiliki basis massa besar di Jawa Timur.

Baca juga: Cak Imin Optimistis Menangkan Suara di Jatim Tanpa Bergantung Dukungan Khofifah

Ganjar ingin Khofifah bergabung

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo menyatakan harapan Khofifah bisa bergabung dalam tim pemenangannya.

Hal tersebut diungkapkan Ganjar saat menghadiri Sekolah PDI-P di Jakarta.

"Saya komunikasi terus menerus (ke Khofifah) setiap saya ke Jawa Timur. 'Mbak Khofifah, saya di sini'. 'Ya, mudah-mudahan sukses', begitu. Karena saya sangat baik sama beliau," kata Ganjar, Sabtu (28/10/2023), dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Tak hanya Khofifah, Ganjar pun berharap Ridwan Kamil juga bergabung dengannya.

"Kang Emil (Ridwan Kamil) juga kepengin kita tarik semuanya, tapi kan ngajak-ngajak kawan-kawan ini harus butuh kelegaan hati, kesamaan batin gitu ya, agar kita bisa kompak," katanya.

Sedangkan Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat mengeklaim Khofifah memberikan sinyal bersedia bergabung dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

"Sinyal-sinyalnya ternyata mau (bergabung) juga," ungkap Djarot, Senin (30/10/2023).

Cak Imin tak bergantung orang per orang

Sementara itu, bacawapres dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar mengungkapkan bahwa tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar tidak bergantung pada dukungan orang per orang.

"Pokoknya kita akan kerja keras, tidak bergantung orang per orang," katanya di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (30/10/2023).

Ketua Partai Kebangkitan Bangsa tersebut mengungkapkan, pasangan Amin lebih bergantung pada harapan dan energi masyarakat yang menginginkan perubahan.

"Perubahan nasib itu sel yang kuat. Kita tawarkan perubahan nasib yang baik. Mengubah tata kelola demokrasi yang mahal, demokrasi yang konfliktual menjadi demokrasi yang bersahaja, tanpa uang, dan menjaga persaudaraaan. Itulah perubahan," tuturnya.

Baca juga: 3 Bacapres Makan Siang dengan Jokowi, Cak Imin Singgung Netralitas Presiden dan Aparatur

Tim TKN Prabowo bertemu Khofifah

Optimisme mendapatkan dukungan Khofifah juga ditunjukkan oleh tim bacapres-bacawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani yakin Khofifah akan bergabung ke tim pemenangan Prabowo dan Gibran.

"Kita juga mau tarik Bu Khofifah, RK (Ridwan Kamil) mau saya tarik," kata dia, Selasa (31/10/2023).

Muzani menegaskan bahwa tim pemenangan Prabowo-Gibran akan diumumkan pada pekan ini.

Adapun Wakil Gubernur Jawa Timur yang juga merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Elistianto Dardak sangat berharap Khofifah bisa bergabung dengan tim pemenangan Prabowo-Gibran.

Menurut dia, hadirnya Khofifah menjadi magnet bagi pemilih di Jawa Timur yang disebut-sebut sebagai battle ground.

Baca juga: Emil Dardak Berharap Khofifah Gabung di Tim Pemenangan Prabowo-Gibran

"Sebagai partai pengusung Prabowo-Gibran, Partai Demokrat sangat berharap Ibu Khofifah ikut gabung untuk memenangkan Prabowo-Gibran di Jatim," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

Pada Rabu (1/11/2023) malam, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, dan Menteri Bahlil bertemu dengan Khofifah di Gedung Grahadi Surabaya.

Meski menggelar pertemuan tertutup selama lebih kurang satu jam, Khofifah enggan berkomentar panjang.

Dia hanya menyebutkan, Rosan Roeslani hadir secara kebetulan karena sedang bersama Bahlil.

Sedangkan dengan Menteri Bahlil, Khofifah mengaku membahas soal investasi solar cell.

"Kebetulan mereka (Rosan dan Bahlil) sedang bareng," tutur Khofifah, Rabu (1/11/2023) malam.

Publik masih menerka, ke mana Khofifah akan merapat?

Sumber: Kompas.com (Kontributor Surabaya Achmad Faizal, Kontributor Malang Imron Hakiki), Antara

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau