"Saya sudah koordinasi dengan Dinas PU, tim dari Dinas PU akan segera cek ke lokasi."
"Saya koordinasikan dengan Dinas PU selaku dinas yang memahami tentang konstruksi dan status dari jembatan kaca itu," kata Baihaqi pada Jumat (27/10/2023).
Pihak pemerintah daerah juga masih akan menelusuri kejelasan status kepemilikan jembatan kaca tersebut, apakah sudah menjadi aset Pemkot Malang atau belum.
Apabila belum menjadi aset Pemkot Malang maka akan terkendala untuk menganggarkan pembenahannya.
"Ini Pak Dandung (Kepala Dinas PUPRPKP) masih menelusuri apakah dulu setelah dibangun oleh pihak CSR apakah sudah ada penyerahan."
Baca juga: Korban Jembatan Kaca Pecah di Banyumas Pingsan Usai Jatuh, Bangun-bangun di RS
"Kalau belum ada penyerahan itu, kesulitannya pemerintah daerah tidak bisa serta merta melakukan maintenance karena nanti malah menjadi masalah, tetapi nanti kami akan cari solusinya demi keselamatan jiwa," jelasnya.
Disporapar Kota Malang juga berencana menutup akses jembatan kaca tersebut untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
Rencana itu telah dikoordinasikan bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari Kampung Warna Warni.
Penutupan dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan dan Disporapar Kota Malang akan memasang papan pemberitahuan di sekitar jembatan. Namun, wisatawan tetap bisa berwisata.
"Kemudian yang kedua saya sudah koordinasi dengan Pokdarwis Kampung Warna Warni, Pak Agus Kodar untuk sementara menutup akses jembatan kaca, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.