Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga di Sumenep Hadapi Kekeringan Ekstrem: Jalan 3 Kilometer demi Air Bersih

Kompas.com - 16/10/2023, 12:22 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Sejumlah desa di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengalami kekeringan ekstrem.

Salah satunya Desa Saur Saebus yang berada di Pulau Saebus, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep.

Baca juga: Api Misterius Muncul di Kediaman Warga Sumenep, Pemilik Rumah Mengungsi

Warga di pulau ini terpaksa harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer. Sebab, saat ini hanya dua sumur sumber air bersih untuk menunjang kebutuhan warga.

"Banyak sumur sudah kering, saat ini hanya tersisa dua sumur yang masih bisa digunakan oleh warga, tapi jarak menuju sumur tersebut sekitar tiga kilometer," kata Syafik warga desa Saur saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/10/2023).

Baca juga: Gaji PPS dan PPK Satu Kecamatan di Sumenep Tertunda karena SPJ Tak Lengkap

Syafik mengaku, kekeringan yang melanda Desa Saur Saebus, Pulau Saebus, Kecamatan Sapeken, sudah terjadi sejak akhir bulan Juli 2023 lalu.

Sejak saat itu, satu per satu sumur yang biasa digunakan warga untuk kebutuhan air bersih mulai mengering.

Sementara ini, ia bersama warga desa lain hanya memanfaatkan dua sumur tersisa untuk kebutuhan air bersih. Satu sumur berada di tengah hutan berjarak 1 kilometer dari permukiman yang digunakan untuk kebutuhan mandi dan mencuci.

Sedangkan untuk sumur yang digunakan untuk memasak dan minum, berjarak sekitar 3 kilometer dari permukiman warga. Sumur tersebut berada di pantai ujung barat Pulau Saebus.

"Jadi hampir setiap hari kita mengambil air menggunakan jeriken ke dua sumur itu. Kalau sudah penuh kita angkut dengan gerobak. Bantuan (distribusi) air bersih dari pemerintah kan hanya bisa membantu beberapa hari saja," tuturnya.

Baca juga: 40.000 Warga Sikka Masih Miskin dan Bisa Meningkat akibat Kekeringan

Terpisah, Sekretaris BPBD Sumenep Abdul Kadir mengaku kekeringan di Kabupaten Sumenep saat ini kian meluas dari 51 Desa menjadi 59 desa atau ada tambahan delapan Desa.

Sebanyak 59 desa rawan kekeringan itu, lanjutnya, tersebar di 19 kecamatan yakni di 10 kecamatan daratan dan sembilan kecamatan di kepulauan.

"Makanya kita sudah mengajukan tambahan pendistribusian air bersih sebanyak 120 tangki lagi, karena ada tambahan jumlah daerah kekeringan di Sumenep termasuk di Sumenep kepulauan seperti Pulau Saebus," kata dia.

"Ya intinya kita berupaya agar kekeringan ini bisa kita tanggulangi dengan baik, sebelumnya kita sudah mengalokasikan pendistribusian air bersih sekitar 300 tangki berkapasitas enam ribu liter air, dengan asumsi jumlah daerah kekeringan sebanyak 51 desa. Makanya ini kita akan tambah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Surabaya
Kronologi Tabrakan 2 'Speedboat' di Telaga Sarangan

Kronologi Tabrakan 2 "Speedboat" di Telaga Sarangan

Surabaya
Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Surabaya
Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Bentrok Antar-pemuda di Madiun, 3 Luka Berat dan 4 Luka Ringan

Surabaya
1 Warga Meninggal Usai 'Nyebur' ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

1 Warga Meninggal Usai "Nyebur" ke Sungai Saat Polisi Gerebek Sabung Ayam di Ngawi

Surabaya
Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Penipuan Tanah Kavling di Malang, Direktur Ditangkap

Surabaya
Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Duduk Perkara Rumah Ibu di Malang Dirobohkan oleh Anak Kandung

Surabaya
Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Guru SD di Jombang Jadi Tersangka Usai Mata Kanan Siswa Alami Cedera di Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
'Speedboat' Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

"Speedboat" Bertabrakan di Telaga Sarangan, Sopir Terlempar ke Air

Surabaya
5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com