Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Merasa Persoalan Syahrul Yasin Limpo Tak Pengaruhi Elektabilitasnya

Kompas.com - 08/10/2023, 19:56 WIB
Imron Hakiki,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Bakal calon Presiden Republik Indonesia dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan merasa persoalan yang kini dihadapi kader Partai Nasdem yang juga mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, tak memengaruhi elektabilitasnya bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar.  

"Hari ini belum kelihatan (terpengaruh elektabilitas)," ungkap Anies usai menghadiri silaturahmi dan dialog kebangsaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Asy-Syadzili, Pakis, Kabupaten Malang, pada Minggu sore (8/10/2023).

Sebaliknya, Anies mengeklaim ia bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar justru disambut banyak tokoh ulama dan kiai se-Malang Raya selama berkunjung ke Malang, Minggu.

Baca juga: Gunakan Vellfire Hitam, Syahrul Yasin Limpo Tiba di Istana Temui Jokowi

"Tadi saya silaturahmi dengan kiai di Ponpes Asy-Syadzili Malang, Alhamdulillah ketemu banyak kiai di sini, dan kami menyampaikan apa yang jadi visi-misi dari kami semua," tuturnya.

Selain itu, Anies juga menyebutkan, sambutan warga Malang kepada dirinya sangat antusias.

Untuk memaksimalkan dukungan, pihaknya akan memprioritaskan kunjungan ke wilayah tertinggal.

"Kami dengar banyak kawasan yang sangat jarang dikunjungi. Bagi kami itu penting untuk didatangi, dan kami sampaikan bahwa perhatian kepada daerah yang tertinggal itu menjadi prioritas kita termasuk kawasan Malang Selatan," ujarnya.

Sementara itu, Muhaimin Iskandar mengatakan, ada tiga hal yang harus diketahui masyarakat terkait kasus Syahrul. Salah satunya adalah kasus tersebut menyangkut pribadi Syahrul.  

Baca juga: Datang ke Malang, Anies Sebut Kawasan Tertinggal Jadi Prioritas untuk Dikunjungi

Ia juga meminta KPK dan seluruh aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu. 

"Ada tiga hal pertama itu bukan urusan kelompok kita tapi pribadi, kalau ada yang salah. Kedua jangan digeneralisasi karena itu pribadi, jangan digeneralisasi. Ketiga komitmen hukum ditegakkan seobjektif mungkin, tanpa pandang bulu," ujarnya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegah sembilan orang terkait kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan), termasuk mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan istrinya, Ayun Sri Harahap.


KPK juga sudah menggeledah rumah pribadi Syahrul di Makassar, Sulawesi Selatan. 

Baca juga: Surya Paloh Akui Kasus Korupsi yang Jerat 2 Menteri Nasdem Ganggu Elektabilitas Anies-Muhaimin

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD beberapa waktu lalu menyebutkan, Syahrul sudah berstatus tersangka kasus korupsi. Mahfud mengaku mendapatkan informasi tersebut langsung dari pihak KPK. 

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengakui bahwa persoalan dugaan korupsi yang mendera dua kader Nasdem yang sempat menduduki jabatan menteri akan mengganggu elektabilitas Anies-Muhaimin.

Selain dugaan korupsi di Kementan, satu lagi yakni dugaan korupsi pengadaan menara base transciever station (BTS) 4G di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang diduga melibatkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sugeng Rahayu Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Mantan Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi Daftar Bacabup ke PKB

Surabaya
Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Tangis Tukang Becak Asal Ponorogo Naik Haji Tahun Ini, Bermula dari Mimpi dan Nabung Rp 3.000

Surabaya
2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

2 ASN Tulungagung Pesta Narkoba di Surabaya karena Penat Kerja

Surabaya
Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Bus Sugeng Rahayu Oleng dan Terguling di Hutan Ngawi, Sopir Bus Mengaku Ada Truk Mepet Bus Saat Salip

Surabaya
Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Dipancing Urusan Keimigrasian, WN Bangladesh DPO Kasus Perdagangan Orang Ditangkap

Surabaya
Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Honda Civic Berkecepatan Tinggi Tabrak Rumah di Kota Batu, Pengemudi Perempuan Tewas

Surabaya
Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Pakar Unair Kritik RUU Penyiaran

Surabaya
RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

RSUD Bangil Beberkan Kronologi Pengangkatan Testis Pria di Pasuruan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com