Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ecoton Lakukan Sensus Ikan di Kali Surabaya

Kompas.com - 07/10/2023, 18:18 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis Ecoton melakukan identifikasi keberadaan ikan di Sungai Surabaya yang membentang dari Mojokerto hingga Surabaya, Sabtu (7/10/2023)

Sensus ikan dilaksanakan untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang masih hidup di aliran sungai pecahan Sungai Brantas tersebut. Adapun sensus ikan dilakukan hingga Senin (9/10/2023).

Baca juga: Hilang 13 Hari, Seorang Penjaring Ikan Ditemukan Tewas di Pantai Gilianyar Kebumen

Koordinator Sensus Ikan Ecoton, Alaika Rahmatullah mengatakan, sensus ikan dimaksudkan untuk menginventarisasi keanekaragaman hayati dan jenis ikan yang masih hidup di aliran sungai Surabaya.

Sensus ikan, lanjut dia, juga dilakukan untuk mengevaluasi dan melihat kembali keberadaan berbagai jenis ikan di sungai yang diduga telah tercemar limbah industri.

Alaika atau Alek mengungkapkan, pada 2018 pihaknya pernah melakukan sensus ikan. Kala itu ditemukan ada sekitar 30 jenis ikan yang masih bisa hidup.

Baca juga: Museum Trowulan di Mojokerto: Daya Tarik, Sejarah, dan Harga Tiket

Sensus kali ini, jelas dia, dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengurangan jenis ikan yang masih hidup atau jumlah masih seperti semula sebagaimana temuan tahun 2018.

"Setelah enam tahun, kita akan melihat kembali kira-kira kondisi ataupun keanekaragaman hayati khususnya keanekaragaman jenis ikan ada berapa jenis," kata Alek, di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (7/10/2023).

Berdasarkan hasil sensus ikan pada 2018, ditemukan 30 jenis ikan yang masih hidup di aliran sungai Surabaya. 

Jumlah tersebut, kata Alek, berbanding terbalik dengan kondisi pada beberapa puluh tahun sebelumnya, di mana kala itu, jenis ikan yang hidup antara 90 hingga 150 jenis.

"Berdasarkan informasi dari nelayan yang sudah mencari ikan di sungai Brantas sejak tahun 1970 dan ada yang 1982, dulu jenisnya sangat banyak," ujar dia.

"Dan, berdasarkan pendataan kami ada puluhan jenis ikan yang punah. Awalnya seratus lima puluhan lebih, sementara pada 2018, tinggal 30 jenis ikan," lanjut Alek.

Baca juga: Hilang 13 Hari, Seorang Penjaring Ikan Ditemukan Tewas di Pantai Gilianyar Kebumen

Hilangnya puluhan jenis ikan di Sungai Brantas maupun aliran sungai pecahannya, ujar Alek, dipengaruhi pencemaran dari limbah industri.

"Salah satunya kita menemukan 98 persen sumber pencemaran yang ada di sungai Brantas berasal dari pabrik kertas," ungkap Alek.

Sensus ikan yang dilakukan Ecoton dimulai dari hulu sungai Surabaya di Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Tim yang melakukan sensus ikan menyusuri sepanjang aliran sungai hingga ke Surabaya, sambil menjala di setiap titik yang dilintasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang, Pelaku: Saya Minta Maaf

Surabaya
Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Mahasiswa Mabuk Tabrak Petugas Kebersihan di Malang

Surabaya
Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Pria di Surabaya Ditemukan Bersimbah Darah, Polisi Lakukan Penyelidikan

Surabaya
3 Tersangka Kasus Film 'Guru Tugas' Terancam 6 Tahun Penjara

3 Tersangka Kasus Film "Guru Tugas" Terancam 6 Tahun Penjara

Surabaya
Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film 'Guru Tugas', Sutradara dan Pemain

Peran 3 YouTuber yang Ditangkap Buntut Film "Guru Tugas", Sutradara dan Pemain

Surabaya
Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Respon Pengusaha Warung Madura soal Aprindo Minta Penjualan Elpiji Diperketat

Surabaya
Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Bayi Baru Lahir Ditemukan Dalam Tas di Tengah Kebun Tebu Lumajang

Surabaya
4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

4 Kades di Bojonegoro Jadi Tersangka Korupsi Proyek Jalan Rp 1,2 M

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com