Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Relawan Kehabisan Air Saat Padamkan Kebakaran Gunung Lawu, Selamat berkat Bambu Ori

Kompas.com - 03/10/2023, 11:25 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com – Sejumlah relawan turut memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Gunung Lawu yang terjadi sejak Jumat (29/9/2023). Mereka berjibaku dengan api di medan terjal. Bahkan, mereka sampai kehabisan bekal.

Salah satu kelompok relawan yang turut memadamkan kebakaran Gunung Lawu adalah SAR El Pe Je dari Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Wakil Ketua Relawam SAR El Pe Je, Widodo mengatakan, pada Senin (2/10/2023), mereka memadamkan api di Petak 15.B.1 dengan perjalanan menuju lokasi sekitar 2,5 jam dari pos terakhir di Kebun Teh Jamus.

"Lokasinya pertengahan perjalanan ke puncak dari sisi utara. Vegetasi yang terbakar di sana itu rumput ilalang yang tebal banget dan pohon-pohon perdu,” kata Widodo melalui sambungan telepon, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Water Bombing Kebakaran Gunung Lawu Dimulai Selasa Hari Ini

Widodo menambahkan, bersama 25 rekan lainnya, pihaknya mengaku cukup kesulitan melakukan pemadaman api di area tersebut karena tebalnya rumput ilalang kering yang terbakar. Apalagi, angin di lokasi itu cukup kencang berhembus.

Peralatan yang dibawa juga hanya peralatan manual, seperti sabit, cangkul serta alat pemadam gepuk api yang dibuat dari ranting yang ujungnya diberi dedaunan untuk memukul nyala api.

“Peralatan yang kita bawa manual saja seperti sabit dan cangkul. Dengan tebalnya rumput ilalang yang terbakar lumayan sulit melakukan pemadaman,” imbuhnya.

Baca juga: Kebakaran Gunung Lawu Meluas hingga 1.100 Hektar, BPBD Jatim Upayakan Water Bombing

Selain memadamkan api, Widodo dan teman relawan yang lain juga mencegah kebakaran meluas ke wilayah lainnya dengan pembuatan sekat bakar.

Pihaknya juga melakukan upaya pemadaman dengan menggunakan teknik membakar kawasan yang akan dilalui api, sehingga kebakaran tidak merembet ke bagian bawah Gunung Lawu.

“Kita akhirnya membuat sekat bakar dengan membakar ilalang yang akan dilalui api dengan jarak semampu kita mengawasi dan mematikan api. Cara itu ternyata lebih efektif karena kalau membuat sekat dengan sabit memakan waktu,” ucapnya.

Asap mengepul dari lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu terlihat dari Karanggubito, Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). Kebakaran kawasan hutan Gunung Lawu yang terjadi sejak Jumat (29/9) hingga Senin (2/10) belum bisa dipadamkan dan semakin meluas hingga membakar lebih dari 150 hektare areal hutan yang terbakar. ANTARA FOTO/Siswowidodo/tom.ANTARA FOTO/Siswowidodo Asap mengepul dari lokasi kebakaran hutan Gunung Lawu terlihat dari Karanggubito, Kendal, Ngawi, Jawa Timur, Senin (2/10/2023). Kebakaran kawasan hutan Gunung Lawu yang terjadi sejak Jumat (29/9) hingga Senin (2/10) belum bisa dipadamkan dan semakin meluas hingga membakar lebih dari 150 hektare areal hutan yang terbakar. ANTARA FOTO/Siswowidodo/tom.
Kehabisan air

Tim SAR El Pe Je yang berangkat sejak pukul 07.00 WIB dari pos terakhir di Kebun Teh Jamus memilih membatasi membawa peralatan dan bekal mengingat perjalanan yang cukup jauh dengan medan yang cukup sulit dari sisi utara Gunung Lawu.

Dari 25 pesonel yang berangkat, dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama membawa peralatan seperti sabit, cangkul dan peralatan pemadam api lainnya.

“Kalau SRU (kelompok) kedua ini membawa perbekalan seperti air minum dan bekal makanan. Itu pun kita batasi karena perjalanannya cukup jauh dan medannya sulit. Kalau SRU ketiga ini personel yang akan memadamkan kebakaran,” katanya.

Baca juga: Tanggap Darurat Kebakaran Gunung Lawu dan Mbok Yem yang Pilih Bertahan

Jauhnya perjalanan menuju lokasi pemadaman, ditambah sulitnya medan jalan setapak yang dilalui, membuat perbekalan yang dibawa dibatasi. Personel hanya membawa perbekalan air minum seadanya agar upaya pemadaman kebakaran lebih efektif.

Namun, pembatasan perbekalan itu justru membuat mereka kehabisan perbekalan. Suhu di lokasi kebakaran yang cukup tinggi membuat relawan harus mempertahankan kondisi tubuh agar tidak kehabisan cairan.

Sekitar pukul 16.00 WIB, personel SAR El Pe Je yang dipimpin oleh Suyono Sastrorejo mulai kehabisan air minum.

“Untuk meminta dropping perbekalan dari bawah lokasi terlalu jauh dan hari sudah sore. Akhirnya kita putuskan mencari air alternatif,” kata Widodo.

Beruntung, di sekitar lokasi pemadaman, personel SAR El Pe Je menemukan rumpun bambu jenis ori. Dari sejumlah pelatihan yang mereka terima, bambu jenis tersebut bisa menyimpan air dalam jumlah cukup banyak, meski tumbuh di lokasi yang gersang seperti di atas Gunung Lawu.

"Meski satu ruas hanya dapat 1 sentimeter di botol air mineral, tetapi rumpun bambu di lokasi cukup banyak, akhirnya airnya kita tampung. Sebagian rekan lainnya ada yang langsung meminum dari ruas bambu karena perbekalan air memang sudah habis,” ujar Widodo.

Tim relawan SAR El Pe Je akhirnya memilih kembali ke pos di Kebun Teh Jamus karena hari sudah mulai sore. Perbekalan mereka juga sudah habis.

Bahkan, peralatan bantu seperti senter untuk penerangan juga mereka tinggal untuk efektivitas upaya pemadaman kebakaran Gunung Lawu.

“Kita turun sekitar pukul 17.30 WIB karena persiapan perbekalan maupun peralatan sudah menipis,” ucap Widodo.

Hari ini, rencananya relawan SAR El Pe Je Kabupaten Ngawi akan kembali turun ke lokasi kebakaran untuk memadamkan kebakaran.

“Rencananya hari ini kita akan turun lagi dengan persiapan yang lebih matang untuk mengantisipasi kehabisan bekal seperti kemarin. Beruntung kita kemarin ketemu rumpun bambu,” pungkas Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Menjelang Pilkada 2024, KPU Situbondo Pangkas Jumlah TPS 50 Persen

Surabaya
Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Sambut Program Makan Siang Gratis, 10.000 Hektar Lahan Kering Disulap Jadi Kawasan Terpadu Hortikultura

Surabaya
Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com